Hasil UN Daerah Jelek, Kemdiknas akan Beri Dana

Untuk Pembinaan, Nilainya Rp 1 Miliar Per Kabupaten

Minggu, 15 Mei 2011 – 17:40 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengaku siap melakukan intervensi kepada daerah, khususnya kabupaten/kota yang perolehan nilai UN-nya terendah dibandingkan dengan provinsi lainnyaIntervensi seperti apa? Mendiknas M Nuh mengatakan, bentuk intervensi tersebut adalah dengan memberikan dana pembinaan untuk kabupaten/kota yang memperoleh nilai UN terendah

BACA JUGA: 466 Siswa SMA Sederajat tak Lulus UN

"Masing-masing kabupaten akan kami berikan dana pembinaan sebesar Rp 1 miliar per kabupaten/kota," ungkap Nuh kepada JPNN di Jakarta, Minggu (15/5).

Lebih jauh, Nuh menyebutkan, pada tahun 2010 lalu ada sebanyak 100 kabupaten/kota yang diberikan intervensi kebijakan serupa, karena prestasi UN-nya tidak bagus atau masuk dalam kategori nilai terendah
"Untuk tahun ini, tentunya intervensi dengan bentuk pembinaan ini masih akan kita lanjutkan

BACA JUGA: Jalur Undangan SNM PTN Terima 46 Ribu Mahasiswa

Akan tetapi, sekarang belum sempat diketahui sekolah mana saja yang akan menerima pembinaan," paparnya.

Dijelaskan Nuh lagi, untuk saat ini pihaknya masih akan melakukan depth analysis yang tujuannya untuk melihat lebih jelas bagaimana perkembangan 100 kabupaten/kota yang telah menerima dana pembinaan pada tahun lalu
"Kita akan melihat, apakah bertambah baik, bertambah buruk, atau tidak ada perubahan? Semuanya kita akan lihat

BACA JUGA: Pengumuman Unas Bisa Tak Serentak

Ditambah dengan (kabupaten/kota) yang jelek-jelek sekarang ini, termasuk lima sekolah yang tingkat kelulusannya nol persen," imbuhnya.

Sementara, mantan Menkominfo ini pun menambahkan, buruknya hasil UN di beberapa kabupaten/kota itu janganlah dilihat murni sebagai kesalahan sekolah, murid, guru dan kepala sekolahnyaSebab menurutnya, permasalahan ini cukup kompleks dan tidak bisa disamakan dengan penanganan masalah BOS.

Nuh pun mengungkapkan, sesungguhnya pembinaan ini dilakukan bukan hanya dilihat dari sisi nilai UN-nya yang rendahAkan tetapi, pemerintah juga melihat dari data besarnya angka penduduk miskin di daerah setempat, pendapatan per kapita, besaran APBD yang diterima, dan lain sebagainya.

"Nah, dari faktor-faktor itulah, akhirnya kita melihat bahwa daerah itu pantas menerima pembinaan UNMaka, akhirnya kita putuskan untuk mengambil angka Rp 1 miliar ituKalau Rp 100 juta, untuk beli buku akan cepat habisMaka kita ambil Rp 1 miliar untuk per kabupaten," jelasnya.

"Yang kita bina (itu) bukan semua gedungnya harus digantiTapi lebih pada peningkatan mutunyaJadi minggu depan, nanti akan saya sampaikan depth analysis-nya ituKami lihat sekolah yang nol persen kelulusannyaKita lihat berapa jumlah muridnya, gurunya ada berapa, per soal mata pelajarannya, itu bisa dilihat semuaDan kami bisa tentukan, terapinya nanti bentuknya seperti apaPastinya pembinaan ini akan dilakukan pada bulan September 2011," ujar Nuh(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 73 Siswa Ciptakan Rekor MURI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler