jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai klaim calon presiden Prabowo Subianto yang ingin menang dengan selisih 25 persen suara dari Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin untuk menepis potensi kecurangan, sangat berlebihan.
Menurut dia, itu merupakan sebuah klaim saja, yang tanpa didukung kerja teritorial yang kuat tidak akan terwujud. "Namanya klaim, sesuatu yang biasa dilakukan tetapi harus didukung kerja teritorial. Pak Prabowo dari dulu kan lebih kuat di udara," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (6/4).
BACA JUGA: Siapkan Live Streaming Orasi Habib Rizieq untuk Kampanye Putihkan Jakarta
Menurut Hasto, kekuatan teritorial menjadi penting dalam memastikan jalan kemenangan. Hal itulah yang terus dilakukan PDI Perjuangan maupun partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja pendukung Jokowi - Kiai Ma'ruf Amin. "Partai KIK memastikan pemerintahan ke depan jauh lebih kuat dan stabil," ujar sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Kiai Ma'ruf itu.
(Baca Juga: Prabowo Sindir Stasiun Televisi Pencetak Kebohongan)
BACA JUGA: Gerindra Yakin Keponakan Prabowo Menangkan Jakarta
Menurut Hasto, tantangan menjadi pemimpin Indonesia sangat besar dan kuat. Karena itu, ujar Hasto, dibutuhkan kesiapan fisik, mental, dan spiritual agar bisa menjadi pemimpin Indonesia raya. "Belum apa-apa saja sudah sakit Pak Prabowo," tambahnya.
Sebelumnya, Prabowo menargetkan selisih perolehan suara di atas 25 persen. Menurut Prabowo, ada potensi perolehan suaranya dicuri sekitar belasan persen.
BACA JUGA: Kubu 02 Tuding Suara Bisa Dicuri, Charles: Ini Bukan Era Mantan Mertua Prabowo
"Harus menang dengan angka yang sangat besar, harus menang dengan selisih di atas 25 persen karena potensi dicuri sekian belas persen," ungkap Prabowo saat berpidato pada acara silaturahmi Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/4) malam. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doakan Prabowo Sembuh, Hasto Tegaskan Indonesia Butuh Pemimpin Sehat Jiwa Raga
Redaktur & Reporter : Boy