Hasto Beberkan Perbedaan Kekuatan Salaman Jokowi Vs Sandiwara Prabowo - Sandi

Rabu, 10 April 2019 – 22:15 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto bersama sejumlah tokoh masyarakat saat tiba di Bandara Komodo, NTT, Rabu (10/4). Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, LABUAN BAJO - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto meminta rakyat untuk memilih pemimpin yang tulus bukan yang suka sandiwara. Hal ini diucapkannya untuk menyinggung klaim kemenangan kubu Prabowo - Sandi yang dilakukan beberapa hari jelang pencoblosan 17 April 2019.

Hasto mengatakan, pihaknya memperhatikan memang belakangan kubu Prabowo - Sandi berusaha mempengaruhi publik lewat publikasi hasil survei yang seakan-akan selisih elektabilitas dengan Jokowi - Ma'ruf Amin sudah menipis.

BACA JUGA: Jokowi: Akan Ada Kejutan Besar di Jatim, Betul-Betul Mengagetkan

"Ini menunjukkan bahwa ada yang masih percaya pada teori bandwagon, efek ikutan sehingga mereka menampilkan survei di luar realitas. Padahal sebenarnya kekuatan pada hari-hari terakhir ini ditentukan oleh teritorial," kata Hasto di sela kegiatan kampanye serta konsolidasi di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/4).

Hasto mengatakan, bagi pihaknya, membangun dukungan bagi pemimpin tidak bisa dilakukan dengan memanipulasi survei. Tetapi harus dengan bekerja di tengah rakyat. "Kami percaya bahwa kekuatan salaman Jokowi, kekuatan senyuman Jokowi, kerja dari Pak Jokowi memenangkan hati rakyat sehingga itu yang menjadi kekuatan besar untuk memenangkan," ungkap dia.

BACA JUGA: Marufnomics dan Gerakan Rabu Putih Warnai Kampanye Kiai Maruf

BACA JUGA: Pilih Mana : Jokowi yang Penuh Optimisme atau Prabowo Selalu Umbar Ketakutan ?

Oleh karena itu, Sekjen PDIP itu menyatakan boleh saja Gerindra mengklaim kemenangan lewat survei internalnya. Namun, Hasto mengingatkan bahwa kemenangan berasal dari kekuatan rakyat.

BACA JUGA: Hadir di Acara Apel Akbar Banser, Kiai Maruf Bernostalgia saat Pimpin Ansor Koja

Hasto mengatakan pihaknya tak terpengaruh dengan gaya manipulasi psikologis model survei-survei itu. Justru parpol dan relawan pendukung Jokowi - Ma'ruf semakin semangat dalam putaran kampanye terakhir untuk berada di tengah rakyat, sebagaimana jati diri kepemimpinan yang ditunjukan Jokowi.

Lebih jauh Hasto mengatakan publik sudah terbiasa dengan tontotan manipulasi oleh kubu Prabowo - Sandi. Ada perempuan yang dimanipulasi seolah-olah minta dikawini sebagai istri kedua Sandi. Ada perempuan yang dimanipulasi seolah-olah menangis memberi dukungan.

"Artinya ada drama, sandiwara yang diciptakan untuk mendapat dukungan. Beda dengan Pak Jokowi yang tak pernah melakukan manipulasi, semuanya natural sesuai dengan dukungan rakyat itu," ujar Hasto.

Hal itupun bisa dilihat dari kekuatan rakyat ketika bertemu pemimpinnya. Kampanye Prabowo - Sandi, kata Hasto, banyak yang kosong peserta. Beda dengan kampanye Jokowi - Ma'ruf yang selalu dihadiri oleh masyarakat. Semuanya bergerak dengan hati untuk mendukung Jokowi - Ma'ruf yang selalu muncul dengan kemurnian.

"Gerakan riil dari rakyat dengan kekuatan hati ini lah yang jadi benteng kemenangan dan jalan kemenangan Pak Jokowi," tandasnya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Olla Ramlan Ajak untuk Membicarakan Kebaikan Pak Jokowi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler