Hasto Klaim Pertanian dan Lingkungan Hidup Jadi Prioritas PDIP

Jumat, 01 Maret 2019 – 23:25 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto menemui kelompok tani yang berunsur dari kalangan perempuan di Lampung Tengah, Jumat (1/3). Foto: Fathan Sinaga

jpnn.com, LAMPUNG TENGAH - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto menemui kelompok tani yang berunsur dari kalangan perempuan di Lampung Tengah, Jumat (1/3).

Pada kesempatan ini, Hasto menjanjikan kepada petani perempuan itu bahwa Jokowi - Ma'ruf akan meningkatkan kesejahteraan sektor pertanian.

BACA JUGA: TKN: Dukungan dari Keluarga Uno Bukti Jokowi - Maruf Orang Baik

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengisahkan bagaimana partainya sangat berkomitmen dengan pertanian dan lingkungan hidup. Hal itu sudah diterapkan oleh Bung Karno yang kemudian dilanjutkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Bu Mega itu hobinya bercocok tanam. Seluruh ubi-ubian dikumpulkan oleh Bu Mega. Seluruh benih padi dikumpulkan, beliau kalau punya tanah selalu pakai program penghijauan," kata Hasto di Gedung Jual Balak, Lampung Tengah.

BACA JUGA: PDIP Pede Jokowi-Kiai Ma’ruf Raih 60 Persen Suara di 3 Kabupaten di Lampung

Hasto mengingatkan saat Megawati menjabat anggota Komisi IV DPR RI sempat menentang Presiden Kedua RI Soeharto yang ingin menjadikan Bekasi-Karawang sebagai wilayah industri. Saat itu Bekasi masih menjadi lahan pertanian yang memiliki tanah yang subur.

"Ibu Mega mencoba memprotes, menolak upaya pengalihan lahan ini. Tanah yang subur tidak boleh diubah menjadi kawasan industri. Terlebih Bung Karno sudah membangun Waduk Jatiluhur. Jatiluhur itu tidak hanya kebutuhan perairan bagi petani, tetapi juga pariwisata, perikanan, energi, dari Waduk Jatiluhur," kata dia.

BACA JUGA: Menangkan Jokowi - Maruf, PDI Perjuangan Garap Kampung Zulkifli Hasan

Hasto mengaku saat itu kalah suara mengingat PDIP hanya 13 kursi. Kondisi itu tidak bisa melawan politik otoriter dari Soeharto. "Sawah-sawah yang subur itu segera ditimbun untuk pembangunan lapangan golf, dan kawasan industri," kata dia.

Di tengah-tengah industrialisasi itu, Megawati sempat menyambangi sebuah embung, di mana sekitarnya telah sudah terjadi pembangunan. Presiden Keempat RI itu kemudian mengambil teratai di embung tersebut sebagai simbol penyelamatan.

"Setidaknya ada sesuatu yang bisa saya selamatkan ketika upaya-upaya politik untuk menolak alih lahan gagal dijalankan. Maka, kemudian teratai itu diselamatkan dan menghiasi kolam di Kebagusan, tempat tinggal Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto.

Mengambil cerita itu, Hasto menekankan bahwa pertanian dan lingkungan hidup adalah politik bagi pihaknya. Oleh karena itu, dua isu tersebut merupakan hal yang tidak dinegoisasi bagi PDI Perjuangan.

"Karena itulah politik penuh dengan rasa cinta. Politik itu penuh dengan mencintai lingkungan," tandas Hasto, kepada ratusan peserta yang berkumpul dalam rangka Safari Kebangsaan IX itu.

Hasto menegaskan politik mencintai lingkungan yang sama juga diusung oleh Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Lahan akan dibagikan kepada rakyat untuk menjadi sumber produktif bagi pembangunan pangan rakyat dan nasional.

"Infrastruktur yang dibangun, bendungan, embung, waduk, akan menjadikan lahan-lahan produktif yang dikelola oleh rakyat," kata Hasto. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDI Perjuangan Sebut 3 Kartu Sakti Hasil Blusukan Jokowi, Beda dengan Prabowo


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler