jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Maruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menilai gerilya yang dilakukan Prabowo Subianto di Jawa Tengah hanya sebagai upaya provokasi di wilayah yang disebut kandang banteng itu.
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menyimpulkan gerakan mantan Danjen Kopassus itu biasa saja di Jawa Tengah. "Melakukan provokasi-provokasi membuat kantor pemenangan di samping kantor Pak Jokowi, ini tidak sesuai dengan nilai keindonesiaan," kata Hasto di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (15/2).
BACA JUGA: Sepertinya Ada Skenario Playing Victim soal Prabowo Jumatan di Semarang
Sekretaris jenderal PDI Perjuangan ini melihat upaya pendirian markas Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi di samping kantor Jokowi akan mendapatkan respons negatif dari masyarakat Jawa Tengah.
(Baca juga: Sepertinya Ada Skenario Playing Victim soal Prabowo Jumatan di Semarang)
BACA JUGA: Prabowo Dilarang Salat Jumat, Begini Respons Jubir PA 212
Selain itu, Hasto juga mengkritik rencana Prabowo yang akan memberikan pidato kebangsaan di Semarang. Hasto menganggap peristiwa itu tak istimewa.
"Jadi pidato kebangsaan merupakan hal yang biasa dilakukan paslon. Apa yang dilakukan Jokowi termasuk dalam pembukaan Tanwir Muhammadiyah sebagai presiden, itu juga bagian dari pidato kebangsaan," tutur Hasto.
BACA JUGA: Master C19 Portal KMA Target 25 Juta Suara untuk Kiai Maâruf Amin
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Johnny G Plate menanti pidato kebangsaan Prabowo. Dia mengharapkan Prabowo memberikan referensi dalam rangka menambah khazanah wawasan dan informasi program visi dan misi untuk Indonesia maju.
"Tidak ditandai dengan isu-isu paradoks serta tidak ditandai juga dengan memberikan gambaran Indonesia sebagai bangsa inferior. Indonesia adalah bangsa besar, bangsa penuh optimisme, bangsa yang setara dan sejajar dengan bangsa lainnya," ujar Johnny. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Suci Buat Prabowo Subianto
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga