Hasto Semangati Para Sarinah PDIP agar Kian Aktif di Politik

Senin, 09 April 2018 – 10:01 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menutup Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) PDIP Angkatan II di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4) malam. Foto: PDIP for JPG

jpnn.com, DEPOK - PDI Perjuangan terus menggembleng kader-kader perempuannya. Partai pimpinan Megawati Soekarmoputri itu baru saja menggelar Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) PDIP Angkatan II.

Kegiatan yang berlangsung sejak Kamis (5/4) itu berakhir pada Minggu (8/4) malam. Ada 113 kader PDIP dari 28 provinsi yang mengikuti PKKPN angkatan kedua.

BACA JUGA: Doa dan Tangis Bu Eem dari Gubuk Reyot untuk Kang Hasan

Sebelumnya, PDIP juga telah menggelar PKKPN pada awal Maret lalu. PKKPN angkatan pertama itu diikuti 158 peserta.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, perempuan memiliki peran penting untuk membangun peradaban melalui politik. Dia lantas mengutip Bung Karno pendapat Bung Karno tentang perempuan sebagai sumber peradaban.

BACA JUGA: Penjelasan Hasto soal Rakorbidnas III Kemaritiman

"Di tangan perempuanlah urusan mati hidupnya negeri ini. Masa depan bangsa ini sangat bergantung bagaimana ibu memberikan gizi yang baik dan menjaga anak-anaknya," kata Hasto saat menutup PKKPN PDIP Angkatan II di Wisma Kinasih, Depok.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, PKKPN merupakan pusat penggemblengan kader perempuan PDIP agar mempunyai kesadaran ideologi dan politik untuk berjuang bersama rakyat sesuai tugas kepartaian. Untuk itu, Hasto mengingatkan para Sarinah PDIP agar berdisiplin.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Akui PDIP dan Golkar Makin Mesra

"Saya harap para Sarinah-Sarinah PDI Perjuangan di sini juga mempunyai lima disiplin. Yakni disiplin dalam berpikir, bertindak, berbicara, berkomunikasi dan waktu," tegas Hasto.

Acara penutupan PKKPN juga disertai deklarasi Rampak Sarinah. Deklarasi Rampak Sarinah dipimpin oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak Sri Rahayu.

Seluruh peserta PKKPN mengenakan kebaya dan kerudung saat deklarasi Rampak Sarinah. Menurut Sri, kebaya merupakan simbol pakaian Sarinah.

Sri mengharapkan para peserta PKKPN ketika kembali ke daerah masing-masing bisa segera membentuk komunitas Sarinah untuk memberdayakan para ibu dan kaum perempuan lainnya. "Kami harap mereka bisa membuat perubahan signifikan di wilayahnya masing-masing," imbuhnya.

Salah satu peserta PKKPN Verlita Evelyn mengaku digembleng selama empat hari dengan materi tentang cara membentuk kedisiplinan dan membangun jaringam. Materi lain dalam PPKN adalah ideologi.

"Yang pasti ideologi PDI Perjuangan diperkuat, nasionalisme makin tumbuh. Awalnya tahu, sekarang paham dan bisa merasakan kenapa kita harus membela ideologi negara kita," kata Verlita.

Lebih lanjut Verlita mengatakan, dalam PKKPN juga diajarkan prinsip-prinsip pemberdayaan perempuan dengan mengacu pada buku karya Bung Karno berjudul Sarinah: Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia. Tujuannya agar para perempuan kader PDIP tetap berdaya tanpa melupakan kodrat mereka.

Verlita lantas mencontohkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tetap menjalankan peran sebagai perempuan sekalipun sibuk sebagai Presiden Kelima RI ataupun pemimpin partai. Megawati tetap membuatkan minuman dan makanan untuk suaminya, Taufiq Kiemas.

“Beliau mengatakan, 'di luar saya presiden, di rumah saya istri Pak Taufiq. Tetap siapkan kopi dan makannya’,” kata Verlita mengutip Megawati.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Luhut Beber Riset Golkar soal Presiden Jokowi dan PDIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler