jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meyakini bahwa Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo telah menyiapkan materi terbaik dalam menghadapi debat capres kedua yang digelar oleh KPU RI, Minggu (7/1).
Hasto menyatakan hal itu diperkuat dengan pengalaman dan penggemblengan yang diterima oleh Ganjar Pranowo selama menjadi kader PDIP.
BACA JUGA: Jubir TPN: Ganjar Bakal Angkat Isu Alutsista hingga Perbatasan di Debat Capres
Terlebih, Ganjar telah berproses sebagai anggota DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
“Terkait persiapan debat, kami percaya bahwa Pak Ganjar yang lahir dari proses kaderisasi, 2 periode menjadi anggota DPR RI serta 2 periode menjadi Gubernur telah menyiapkan materi-materi terkait geopolitik, keamanan, pertahanan dan hubungan luar negeri dengan sebaik-baiknya,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).
BACA JUGA: Tak Suka Politik Identitas dan Dinasti, FBR & Ikama Dukung Ganjar-Mahfud
Diketahui, pada debat Capres 7 Januari, terdapat enam sub tema yang akan disampaikan oleh ketiga capres tersebut, yakni, pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik Luar Negeri.
Hasto juga mengungkapkan bahwa ada perbedaan cara pandang antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam memaparkan soal isu pertahanan dan keamanan.
Dia menyebutkan Ganjar Pranowo dalam pengadaan alusista lebih mengedepankan kemampuan anak-anak bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan, riset dan inovasi dalam mengembangkan konsepsi pertahanan negara.
Sehingga, Ganjar secara kongkrit menjadikan rakyat sebagai kekuatan terpenting dalam pertahanan negara.
“Sistem pertahanan dibangun dengan memaksimumkan kepemimpinan dari seluruh kemampuan anak-anak bangsa khususnya anak muda untuk menguasai teknologi masa depan yang berkaitan dengan pertahanan,” lanjutnya.
Politisi asal Yogyakarta itu lantas menyinggung soal Prabowo yang justru memilih untuk menambah pinjaman luar negeri sebesar Rp 386 triliun untuk pembelian alutsista.
Padahal, lanjutnya, di satu sisi rakyat tengah menghadapi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
“Kalau Pak Ganjar alutsista berdikari dari anak-anak bangsa, kalau Pak Prabowo membeli dengan utang luar negeri. Itu yang membedakan,” jelas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menyebutkan bahwa Ganjar akan terus mendorong menggunakan alutsista yang mutakhir.
Menurutnya, hal ini pun menujukkan rasa cintanya terhadap seluruh prajurit TNI, sebagaimana dilakukan pada masa Bung Karno dengan cara pandang geopolitik, dengan melibatkan Indonesia di dalam berbagai persoalan-persoalan menjaga perdamaian dunia.
“Kalau Pak Prabowo dengan membeli alutsista bekas,” pungkas Hasto.(mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra