jpnn.com, JAKARTA - Saat ini beragam jenis aplikasi semakin menjamur di smartphone. Hal itu untuk menunjang aktivitas pengguna smartphone dalam keseharian.
Namun, siapa sangka banyak aplikasi di smartphone memugkinkan HP mudah diretas.
BACA JUGA: Waduh! Sejumlah Tipe Ponsel Samsung Hingga Vivo Mudah Diretas, Ini Daftarnya
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya.
Dia menyebut Hp yang memiliki terlalu banyak aplikasi rentan diretas. Menurut dia, tanpa pengetahuan dan kewaspadaan, siapa pun yang lengah dapat menjadi korban eksploitasi data.
BACA JUGA: Situs Resminya Diretas, PSSI Merespons Begini
Salah satunya dari aplikasi yang digunakan sehari-hari.
“Semakin banyak aplikasi, kamu semakin banyak menyediakan pintu untuk orang asing masuk,” kata Alfons saat dihubungi, Kamis (27/4).
BACA JUGA: Akun YouTube Diretas Hacker, Dinar Candy: Kamu Minta Berapa?
Dia menjelaskan setiap aplikasi setudaknya satu persen atau 0,1 persen memiliki celah keamanan.
“Kalau di handphone ada 10 aplikasi saja berarti kerentanannya 10 kali lipat lebih tinggi,” tuturnya.
Alfons mengatakan banyak kasus eksploitasi data yang terjadi dari aplikasi atau perangkat lunak tanpa disadari oleh penggunanya, sehingga celah keamanan tidak bisa dianggap sepele.
Pendiri perusahaan antivirus komputer Vaksincom itu menyarankan para pengguna gawai untuk secara rutin melakukan declutter, yakni merapikan, termasuk menghapus beberapa aplikasi yang jarang bahkan tidak pernah digunakan.
“Cara memulainya susun aplikasi ke dalam beberapa kategori, misalnya kategori game, finansial, media sosial, dan lain-lain. Dengan ini kita akan menyadari aplikasi mana saja yang tidak perlu,” kata Alfons.
Menurut Alfons, update atau memperbarui seluruh aplikasi yang dimiliki adalah suatu keharusan.
Setiap aplikasi pasti memerlukan pembaruan secara berkala, untuk menambah beberapa fitur baru hingga membenahi beberapa kesalahan atau bug.
Alfons menjelaskan pembaruan itu juga kerap kali untuk memperkuat sistem keamanan aplikasi dari serangan para peretas.
“Meski sudah diperbarui pun masih ada kemungkinan kerentanan, tidak 100 persen aman, namun setidaknya mengurangi risiko itu,” ujar Alfons.
Aplikasi yang jarang atau bahkan tidak pernah diperbaharui, jelas dia, sangat berbahaya dan rentan untuk dieksploitasi oleh para peretas.
Terlalu banyak aplikasi juga membuat pembaruan secara otomatis terhambat. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat! 9 Aplikasi Berbahaya Penyebab Akun Facebook Diretas, Buruan Hapus
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian