Hati-Hati, Ini Cara Perang Terkini

Jumat, 27 Mei 2016 – 15:14 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -  Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, perang era kini banyak dilakukan lewat penggalangan opini-opini yang menyesatkan. Contohnya, mengopinikan pemimpin Indonesia seolah-olah dikendalikan oleh negara asing. 

Kemudian, membenturkan lembaga dengan penegak hukum, serta melakukan rekayasa-rekayasa lain. Sehingga menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Nama Kabareskrim Baru Sudah Ada, Siapa Dia?

"Misalnya, televisi juga menampilkan iklan yang jelek, kekacauan, mengadudomba TNI-Polri dan lain-lain. Jadi ini‎ adalah cara perang terkini, perang melalui kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Gatot saat menjadi pembicara pada Orientasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepala Daerah 2016 Angkatan ke-2, yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (27/5).‎

Menghadapi kondisi yang ada, segenap elemen bangsa kata Gatot, harus bersatu. Terutama para elite mulai dari pusat sampai daerah. Karena tidak mungkin menghadapi kondisi yang ada secara sendiri-sendiri.

BACA JUGA: Peringatan dari Panglima TNI, Ada Bahaya Menuju Indonesia!!

"‎Jangan berwacana, ribut dan saling berperang dengan pemerintah. Harusnya bersatu dan utamakan karya. Perang di manapun sekarang berlatar belakang ekonomi. Maka wujudkan kedaulatan ekonomi," ujarnya.

Panglima TNI juga mengajak para kepala daerah memanfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) yang ada. Termasuk sampai ke tingkat kecamatan dan terutama elemen terbawah.

BACA JUGA: KPAI Belum Puas dengan Perppu Perlindungan Anak

"Dandim (Komandan Kodim) bertentangan dengan bupati tidak bisa kerja. Jadi manfaatkan, untuk laksanakan kebijakan bapak. Kalau Dandim enggak benar, panggil saja," ujarnya.

‎Gatot juga mengajak para kepala daerah benar-benar memanfaatkan kondisi geografis yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"‎Manfaatkan energi yang ada, maritim bukan cuma luarnya namun dalamnya, pantainya. Kemudian demografis juga, ada kearifan lokal. Semua orang Indonesia punya gen satria dan patriot. Gotong royong hanya ada di Indonesia," ujar Gatot.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah..Semangatnya Menko PMK saat Bicara Event Tafisa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler