jpnn.com - LINGKUNGAN tempat kerja yang tidak bersahabat akan memengaruhi kondisi kesehatan pekerjanya. Potensi karyawan terhadap penyakit kardiovaskular (CVD) akan makin besar di lingkungan kerja yang keras.
Rupanya, orang-orang yang ditindas atau mengalami kekerasan di tempat kerja jauh lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular daripada individu yang nyaman bekerja.
BACA JUGA: Hasil Tes Kolesterol Naik Turun, Apa Solusinya?
Pekerja yang diganggu di tempat kerja mereka adalah 59 persen lebih mungkin didiagnosis menderita penyakit jantung atau dirawat di rumah sakit karena serangan jantung.
"Jika kita bisa menghilangkan bullying dan kekerasan di tempat kerja, maka dampak pada pencegahan penyakit kardiovaskular akan sama dengan jika kita mencegah diabetes dan minum alkohol berisiko," kata penulis studi terkemuka, Tianwei Xu dari University of Copenhagen di Denmark, seperti dilansir laman India Times.
BACA JUGA: 5 Kiat Atasi Stres dan Marah Usai Lihat Debat Capres
Kondisi kerja yang sulit, termasuk ketegangan pekerjaan dan jam kerja yang berlebihan, telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun, penelitian sampai saat ini belum memberikan gambaran yang jelas tentang peran apa yang mungkin dimainkan oleh bullying dan kekerasan.
BACA JUGA: Suplemen Minyak Ikan Ternyata Bisa Memangkas Risiko Serangan Jantung
Namun, stres akibat bullying dan kekerasan mungkin berkontribusi pada gangguan suasana hati seperti kecemasan, depresi atau perilaku yang tidak sehat seperti merokok atau makan dan minum terlalu banyak.
Stres yang parah juga bisa berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penindasan atau perilaku agresif secara psikologis memengaruhi 8 persen hingga 13 persen pekerja di tiga survei berbeda yang diperiksa dalam penelitian ini.
Sebagian besar pengganggu adalah rekan kerja, atasan atau bawahan, daripada klien atau individu lain di luar tempat kerja.
Sekitar 7 persen hingga 17 persen pekerja terpapar dengan kekerasan, termasuk luka fisik.
Beberapa profesi tampaknya memiliki risiko kekerasan fisik yang sangat besar. seperti pekerja sosial, pekerja layanan pribadi, petugas layanan kesehatan dan guru .
"Kondisi psikologis yang sudah ada sebelumnya, pengalaman masa kecil dan keterampilan mengatasi semuanya bisa memengaruhi seberapa banyak paparan bullying atau kekerasan di tempat kerja bisa berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung," kata penulis editorial, Christoph Herrmann-Lingen dari the University of Gottingen Medical Center in Germany.
Tetapi itu tidak berarti pekerja harus mengabaikan masalah ini.
Pekerja yang merasa ditindas atau mereka yang mengalami ancaman kekerasan atau kekerasan yang sebenarnya harus memikirkan peristiwa ini secara serius dan mencari dukungan untuk menyelesaikan konflik yang dihadapinya.(fnyjpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Patah Hati Meningkatkan Risiko Kematian?
Redaktur & Reporter : Fany