JAKARTA - Mendikbud Mohammad Nuh tidak menampik jika saat ini telah beredar SMS kunci jawaban di HP siswa peserta unas. Dia juga tidak memungkiri ada sejumlah oknum yang nekat mengiming-imingi kunci jawaban unas kepada para siswa. Kunci jawaban tersebut dibandrol hingga jutaan rupiah.
Menurut Nuh, ada tiga kerugian jika para siswa nekat ingin mendapatkan kunci jawaban tersebut. Kerugian yang paling utama adalah kunci jawaban itu belum tentu benar. Sehingga, resikonya siswa bisa gagal unas jika seluruh jawabannya nanti mengacu pada kunci jawaban yang salah tadi. "Jadi lebih baik percaya diri, dengan kemampuan sendiri," katanya.
Kerugian selanjutnya adalah, jika akhirnya SMS kunci jawaban tadi palsu, para siswa atau orang tua siswa rugi finansial. "Kalau seperti ini, kecewanya bukan main," kata dia. Untuk itu, dia meminta para orang tua membimbing anaknya supaya tidak memakan kunci jawaban-kunci jawaban yang sudah mulai berseliweran.
Kerugian yang terakhir adalah, dari sisi pendidikan sikap siswa yang nekat menerima kunci jawaban itu sudah menurunkan wibawa sebagai seorang pelajar. "Ini sudah pertaruhan kewibawaan atau harga diri sebagai seorang pelajar," katanya.
Nuh juga tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan provider untuk mengecek apakah memang ada SMS yang isinya cenderung mengarah pada kunci jawaban unas. Jika memang ada, akan ditelusuri nomor-nomor yang terlibat dalam lalu lintas kunci jawaban itu. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesetrum, Siswa MA Tak Ikut UN
Redaktur : Tim Redaksi