Hati-hati..Banyak Warga Jakarta Darah Tinggi Lho

Sabtu, 08 Oktober 2016 – 06:01 WIB
‎ ‎Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular‎ Kemenkes Dr Lilik Sulistiyowati. Foto: Mesya Mohammad/JPNN

jpnn.com - JAKARTA--‎Warga DKI Jakarta ternyata banyak yang mengidap penyakit darah tinggi alias hipertensi.

Sesuai data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2016, terungkap sebanyak 48,1 persen penduduk berisiko tekanan darah tinggi.

BACA JUGA: Dua Teknik ini Bisa Meringankan Beberapa Nyeri

Demikian juga dengan indeks masa tubuh penduduk Jakarta 49 persennya terbilang gemuk.

Menurut ‎ ‎Direktur Pencegahan dan Pengendalian  Penyakit Tidak Menular‎ Kemenkes Dr Lilik Sulistiyowati, hasil tersebut diperoleh dari hasil screening penduduk Jakarta yang berada di 30 pasar.

BACA JUGA: Saat Kamu Lelah, Hati-Hati dengan Penyakit Berbahaya Ini

Kenapa pasar yang dijadikan sampling, karena di lokasi itu berkumpul banyak orang dengan berbagai latar belakang.

"Yang kami screaning hanya orang dewasa untuk tiga tes indikator‎. Yaitu gula darah, tekanan darah, dan BMI/Indeks Masa Tubu," terang Lilik dalam Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dihelat KOWANI-Kemenkes di Jakarta.

BACA JUGA: Alhamduillah, Ibu yang Melahirkan 4 Bayi Kembar Boleh Pulang

Untuk gula darah, 27,1 persen penduduk Jakarta berisiko terserang diabetes.

Menurut Lilik, data screaning tersebut menunjukkan ada perubahan pola kebiasaan hidup warga Jakarta yang lebih menyukai makanan lezat ketimbang bergizi.

"Makanan itu ada dua, makanan sehat dan makanan lezat. Kalau ingin sehat, pilihlah makanan sehat yaitu dengan porsi 50 persen sayur dan buah. Separohnya lagi untuk karbohidrat dan protein. Polanya, lima sendok makan karbohidrat, empat sendok makan gula, dan satu sendok teh garam," jelasnya.

Sementara Ketum KOWANI Dr Giwo Rubianto Wiyogo menekankan masyarakat mengubah cara pandang lama yang mementingkan orientasi kenyang dalam pola konsumsi dengan mempertimbangkan pedoman gizi berimbang.

Dalam setiap konsumsi harus ada sayur dan buah.

"Mari galakkan kembali menanam buah dan sayur di pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, bawalah makanan dari rumah untuk dikonsumsi di sekolah atau kantor sehingga keluarga bisa mengontrol asupan sayur dan buah bagi anggota keluarganya," tandasnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempurnakan Bentuk Wajah tanpa Operasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler