Hayo Akui, Siapa Mengincar Kursi Menteri Desa?

Selasa, 12 April 2016 – 13:01 WIB
Pengamat politik dari PolComm Institute, Heri Budianto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari PolComm Institute, Heri Budianto menduga polemik tentang pendamping desa bukan sekadar akibat berakhirnya masa kontrak  para eks fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Menurutnya, ada nuansa persaingan politik di balik isu itu.

Heri menyebut ada pihak yang memboncengi aksi-aksi eks fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan yang terus meminta agar secara otomatis dijadikan pendamping desa. Yang terakhir adalah adanya aksi Barisan Nasional Pendamping Desa (BNPD) di depan Istana Negara, Selasa (12/4).

BACA JUGA: Saran Yusril ke Jokowi soal Reshuffle Kabinet

Menurut Heri, sasaran tembak aksi itu adalah Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang kini dipimpin Marwan Jafar. "Ada yang memboncengi ini, apakah partai tertentu atau tokoh tertentu yang ingin duduk di Kementerian Desa,” katanya.

Heri pun menyebut pemboncengan itu tak terlepas dari kabar perombakan kabinet. “Ada kekuatan politik besar yang ingin merebut kursi Mendes," ulasnya.

BACA JUGA: Saran Yusril ke Jokowi soal Reshuffle Kabinet

Karenanya Heri mengatakan, aksi-aksi yang diboncengi itu juga dalam rangka mempengaruhi Presiden Joko Widodo terkait reshuffle. “Ada gerakan politik yang mencoba untuk mendikte presiden soal isu reshuffle yang belakangan muncul,” sambungnya.(ara/jpnn)

 

BACA JUGA: DPR Bahas Tax Amnesty Tanpa Konsultasi dengan Presiden

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Sebut Ada Nama di Kabinet Tersangkut Panama Papers


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler