jpnn.com - BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya kembali mendapat protes keras. Kali ini giliran sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aktivis Anti 86 yang memprotes Bima, Kamis (5/11).
Mereka tak terima dengan pernyataan Bima mengenai uang Rp 800 juta yang harus dia keluarkan hanya untuk Tunjangan Hari Raya (THR) dan adanya massa bayaran.
BACA JUGA: Heboh! Jasad Pria Ditemukan Mengambang di Sungai
Para mahasiswa itu melakukan demonstrasi di Balaikota Bogor sekitar pukul 12:30 WIB. Mereka mempertanyakaan asal anggaran sebesar Rp 800 juta yang rencananya akan dibagikan itu.
“Seharusnya walikota melaporkan sumber uang yang tak jelas itu kepada KPK,” ujar Koordinator Aksi AR Syahrir PADA Radar Bogor (JPNN Group).
BACA JUGA: Wahai Pemprov DKI, Ingin Truk Sampah Tak Dihadang Lagi.. Ini Syaratnya
Para pengunjuk rasa juga mempertanyakan alasan Suami Yane Ardian itu tak melaporkan anak buahnya yang melakukan tindakan gratifikasi. Pernyataan Bima yang sempat mengatakan para aktivis di Kota Bogor dibayar membuat mereka geram.
“Oleh karena itu kami meminta klarifkasi dari walikota. Apakah itu memang betul. Sebab kami sudah mengkroscek pada semua anggota. Berdasarkan pengakuan dari teman-teman, mereka tidak pernah menerima uang seperti yang dituduhkan walikota itu,” tegasnya. (fdm/c/jos/jpnn)
BACA JUGA: Besok, Ahok Kembali Rombak Ratusan Pejabat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai Laporan Akuntabilitas DKI Jeblok, Ahok Ngeles Begini
Redaktur : Tim Redaksi