jpnn.com, GRESIK - Desa Jogodalu, Benjeng, Gresik dini hari kemarin (12/8) gaduh. Ratusan warga berbondong-bondong ke balai desa.
Mereka ingin melihat "pengadilan" terhadap Nurdin, kepala dusun (Kasun) Jogodalu. Dia ''diadili'' setelah digerebek warga. Pasalnya, pukul 02.10, Nurdin kedapatan bertamu ke rumah seorang janda.
BACA JUGA: Delon Serius Pacari Janda Cantik
"Sudah lama warga rasan-rasan. Tapi, seakan tidak digubris sehingga warga terpaksa menggerebek," kata salah seorang warga Jogodalu yang tidak mau disebut namanya.
BACA JUGA : Lakukan Perbuatan Terlarang, Janda Muda Ngaku Jarang Mengisap
BACA JUGA: Rumah Janda Diteror Bom Ikan Gara - Gara Masalah Asmara
Janda yang disebut-sebut membuat kepincut Nurdin berinisial S. Dia sudah memiliki empat anak.
Kehadiran banyak warga tersebut tentu saja membuat kaget Nurdin. Namun, terduga tidak bisa berkutik. Warga pun membawa Nurdin ke balai desa untuk dimintai keterangan.
BACA JUGA: Terus Dalami Motif Berondong Habisi Sisca karena Tak Dibayar
Setelah peristiwa tersebut, sebanyak 27 perwakilan warga Desa Jogodalu pun membuat surat yang ditujukan ke bupati.
Intinya, perbuatan Nurdin dinilai telah melanggar norma agama dan tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Karena itu, mereka pun mendesak Nurdin dicopot dari Kasun.
Camat Benjeng Arif Wicaksono ketika dikonfirmasi tidak mengelak ada kejadian di Desa Jogodalu tersebut.
Namun, mantan kepala satpol PP itu belum bisa berbuat banyak. "Karena masih laporan lisan. Laporan resmi tertulis belum masuk," imbuhnya.
BACA JUGA : Duh...Tahun Ini Sudah 927 Perempuan Menjadi Janda
Sementara itu, Kapolsek Benjeng AKP Sholeh Lukman Hadi memberikan pernyataan serupa. Dia mengungkapkan, dugaan kasus asusila itu hingga berujung penggerebekan warga belum masuk polsek. "Belum ada laporan. Cuma kami memang monitor," ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Nurdin juga tidak menampik peristiwa tersebut. Namun, dia mengatakan, saat didatangi warga, dirinya tidak melakukan tindak yang melanggar norma agama.
Sebab, dia mengaku masih mengenakan baju lengkap. Mengenakan sarung, baju, dan kopiah. "Ada fotonya," katanya.
Nurdin menambahkan, tindakan sebagian warga terhadap dirinya itu imbas dari pemilihan kepala desa (pilkades) serentak beberapa waktu lalu. Dia tidak mendukung calon incumbent (petahana).
"Saya yakin itu (imbas pilkades, Red). Mereka ingin menurunkan saya sebagai bahu (Kasun, Red),'' ungkapnya dengan nada santai.
Nurdin mengaku siap untuk melepaskan jabatan sebagai Kasun. Namun, tentu saja perkara dan alasannya harus jelas. "Berhenti tidak masalah. Tapi, persoalan apa dulu," ucapnya. (yad/c17/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosok Atika, Janda Cantik yang Tewas Usai Bersama Kapolsek
Redaktur & Reporter : Natalia