He He He... Gus Dur Pernah Menyuruh Cak Imin Berkelahi

Selasa, 27 Desember 2016 – 17:55 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) bersama Maha Biksu Dutavira Tsavira (paling kiri), Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli (nomor 2 dari kiri), mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali (nomor 2 dari kanan) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding (paling kanan) dalam Tahlil dan Manaqib Haul Gus Dur Ketujuh di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (27/12). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.Com - DPP Partai Kebangkitan Nasional (PKB) menggelar acara tahlil dan manakib untuk haul atau peringatan wafatnya KH Abdurrahman Wahid ketujuh di Jakarta, Selasa (27/12). Acara yang digelar di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan agama yang menyampaikan testimoni tentang mendiang Presiden RI Keempat yang beken disapa dengan panggilan Gus Dur itu.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam haul itu membeber pengalamannya ketika tiba-tiba disuruh Gus Dur untuk berkelahi melawan M Yusuf Chudlori, seorang kiai muda dari Tegalrejo, Magelang. Muhaimin pun heran karena dirinya dan Gus Yusuf -sapaan Yusuf Chudlori- sama-sama murid Gus Dur. ?

BACA JUGA: Mengenang Bertemu Gus Dur dan Guru Ijai, Mengharukan...

Saat itu, Cak Imin -panggilan akrab Muhaimin- tidak mengerti maksud Gus Dur menyuruhnya berkelahi. Dengan terpaksa mantan wakil ketua DPR itu pun menuruti perintah Gus Dur.

"Saya ingat dulu sama Gus Yusuf, ke mana perintah Gus Dur kami jalankan. Perintah Gus Dur, kami disuruh berantam. Gus Yusuf sama saya akhirnya berantam. Saat itu, yang kami lakukan hanyalah drama," kata Muhaimin.

BACA JUGA: Sabam Sirait: Indonesia Butuh Sosok seperti Gus Dur

Namun, Muhaimin selalu teringat enam hal tentang Gus Dur. Pertama, Gus Dur adalah teladan yang patut diikuti.

Kedua, Gus Dur merupakan sosok yang getol menyampaikan rasa kemanusiaan. Cak Imin menuturkan, Gus Dur kerap menulis tentang isu kemanusiaan di sejumlah media massa.
"Isinya, apa pun agamanya, kelas sosialnya, kemanusiaan nomor satu," jelas dia.

Ketiga adalah keadilan. Gus Dur, sambung Cak Imin, mempraktikkan sikap adil tanpa tebang pilih. Gus Dur juga memperlakukan semua pengikutnya secara sama.

"Praktik sehari-hari sangat adil. Dia membangun jadi diri sebagai sosok guru. Sehingga tiga pesantren besar milik Gus Dur disamakan perlakuannya semua," terangnya.

Keempat, Gus Dur selalu mengajarkan kebersamaan. “Kelima, silaturahmi dan komunikas. Keenam, ialah perdamaian," sebutnya.(mg4/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler