jpnn.com - SLEMAN – Sejak Sabtu (5/9) pagi, beredar pesan berantai mengenai donor sperma dengan imbalan Rp50 ribu. Namun, belum diketahui siapa yang pertama kali menyebarkan pesan tersebut.
Dalam pesan tersebut dikatakan, bahwa donor sperma itu akan digunakan untuk penelitian atau praktikum di bagian Patologi Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM).
BACA JUGA: Demi Konsumen, Wiko Mobile Tetap Ekspansi dan Inovasi saat Dolar Menguat
Bahkan, dimuat pula dalam broadcast message tentang “lowonga” kebutuhan bank sperma itu kontak person asisten dosen Patologi Klinis FK UGM dengan nama Ajib di nomor 08122962xxx. Selain itu calon “pendonor” juga disyaratkan mengeluarkan sample satu jam sebelum praktikum dilaksanakan.
“Guys, bingung cari uang? Lagi nganggur? Hobi menonton film porno di waktu luang? Manfaatkan kebiasaanmu untuk mencari uang!! Sekarang calon anak kamu yang biasa kamu buang bisa dijadikan uang!! Syarat: Melapor ke asdos PK (patologi klinis FK UGM) atau ke Ajib (08122962xxx),” demikian bunyi pesan berantai yang menghebohkan itu seperti yang juga diterima Radar Jogja, Sabtu (5/9) pagi.
BACA JUGA: Lenovo Rilis Ideapad 100, Notebook Ultra Ramping Hanya Ada di Carrefour
Pesan lainnya menyebutkan, “Sampel dikeluarkan maksimal satu jam sebelum jam praktikum, container harap diambil dulu di lab PK (Laboratorium Patalogi Klinis, red) lantai 5. Masturbasi bisa dilakukan di ruangan khusus di lantai 5 atau bisa di tempat tinggal pribadi, asal sampel dibawa tidak lebih dari satu jam setelah pengeluaran. Insentif fresh money sebesar 50rb setelah mengumpulkan sampel diambil di TU PK lantai 5. Cuma bantu temen di klinik.”
Beredarnya pesan berantai yang menjadi viral itu, langsung ditanggapi pihak Patologi Klinis FK UGM.
BACA JUGA: Advan Luncurkan S50F Wefie, Ini Keunggulannya
Profesor Budi Mulyono, Kepala Bagian PK UGM melalui Kepala Humas UGM Wijayanti menyampaikan bahwa broadcast message tersebut tidak benar. Menurut dia, saat ini tidak ada penelitian tentang sperma di bagian PK UGM.
“Atas pengumuman yang beredar dan mengaitkan bagian PK (Patologi Klinik) FK-UGM, bersama ini kami klarifikasi bahwa: Kami tidak menginstruksikan keluarnya pengumuman tersebut dan tidak mengetahui sumbernya,” katanya.
Selain itu, menurut Wijayanti, saat ini tidak ada penelitian tentang sperma di bagian kami. Karena itu, kami sangat menyesalkan pengumuman yang sangat tidak etis, tidak senonoh, tidak sopan dan tidak mencerminkan nilai-nilai akademik serta membawa nama bagian PK.
Demikian kami sampaikan sebagai klarifikasi dari bagian PK. Terimakasih,” terangnya.(riz/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luncurkan Smartphone S50F Wefie, Advan Gandeng Layanan e-Commerce Trikomsel
Redaktur : Tim Redaksi