jpnn.com - JAKARTA – Publik media sosial dihebohkan oleh pemberitaan tentang penghinaan terhadap Presiden Jokowi dan hasutan berbau SARA (suku, agama, ras dan antargolongan, red).
Hal itu diketahui di jejaring sosial atas komentar di akun facebook pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 14.10 WIB yang mengatasnamakan Muhammad Adiitya menggunakan foto dengan status seorang anggota TNI (belakangan diketahui sebagai Lettu Kav Rhendy Jaury). Kemudian diberitakan di media online Forum Ahok.com tanggal 2 Juni 2016 berjudul “akibat kebohongan Ahmad Dhani, siswa Akmil Magelang caci maki Presiden RI di sosmed”.
BACA JUGA: Saran Surya Paloh untuk Jokowi-JK
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun angkat bicara. Jenderal Gatot langsung memerintahkan untuk melakukan penyelidikan guna memastikan keterlibatan prajuritnya dalam berita yang menghebohkan itu.
“Segera laksanakan penyelidikan dan pemeriksaan serta pengusutan dengan tuntas,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo seperti dilansir dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI diterima di Jakarta, Selasa (7/6) malam.
BACA JUGA: Inilah Dosa Elite PKS di Mata Pembela Fahri Hamzah
Setelah perintah Panglima TNI itu, Tim Intelijen TNI melakukan pengecekan secara Digital Forensic di jaringan facebook. Ternyata ditemukan 35 nama palsu yang menggunakan foto-foto Lettu Kav. Rhendy Jaury.
Hasil pendalaman dan pemeriksaan terhadap Lettu Kav. Rhendy Jaury diketahui bahwa prajurit TNI yang berdinas di Yonkav-1/1 Kostrad ini membuat Akun Facebook pertama pada bulan November 2008 sampai dengan 2012. Dia menamai akunnya “Rhendy Jaury” serta mengupload foto-foto kegiatan semasa Taruna Tingkat 3 berpangkat Sermadatar sampai dengan Letnan Dua.
BACA JUGA: Hayoo..Siapa Yang Bermain Dengan Harga Sembako?
“Facebook saya tidak bisa dibuka sejak tahun 2012 password sudah tidak bisa dibuka karena sudah diganti orang lain,” demikian dikatakan Rhendy pada pemeriksa.
Terkait penyalahgunaan akun facebook miliknya sejak pertengahan tahun 2012 sampai dengan sekarang, yang bersangkutan menjelaskan bahwa belum pernah melaporkan kepada pihak Kepolisian RI.
Setelah selesai menjalani pemeriksaan, baru keesokan harinya pada tanggal 4 Juni 2016, Rhendy melaporkan kepada pihak Polda Metro Jaya tentang dugaan Tindak Pidana dan Transaksi Elektronik di akun facebooknya.
“Tidak benar anggota TNI melakukan penghinaan terhadap Presiden RI yang terjadi adalah upaya mendiskreditkan TNI melalui pembajakan akun facebook Lettu Kav Rhendy Jaury dengan menggunakan nama Muhammad Adiitya, kita bisa yakinkan itu, karena telah dilakukan pemeriksaan secara cermat,” ucap Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Menurut Tatang, pembajakan facebook tidak hanya melalui facebook saja, upaya pencemaran nama baik TNI juga terjadi melalui website atau wadah komunitas yang mengatasnamakan TNI dalam jejaring internet oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu dilakukan oknum untuk merusak citra TNI.
“Banyak beredarnya akun palsu yang mengatasnamakan prajurit TNI termasuk didalamnya menggunakan akun facebook Gatot Nurmantyo (Panglima TNI) melalui jejaring media sosial facebook, twitter dan lainnya,” ujar Kapuspen TNI.
Menyikapi dan menindaklanjuti fenomena di atas, Mabes TNI secara resmi telah melayangkan permintaan kepada Kemenkoinfo untuk segera menutup akun-akun palsu yang mengatasnamakan instansi, pejabat dan prajurit TNI tersebut.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Dosa-dosa Elite PKS versi Pengacara Fahri Hamzah
Redaktur : Tim Redaksi