jpnn.com, JAKARTA - Polda Jambi menangkap sosok M Nuh, pemenang lelang motor listrik bertanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharga Rp 2,5 miliar. Namun, kabar ini langsung dibantah oleh kepolisian.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Kuswahyudi mengatakan, kabar penangkapan dan penahanan itu bohong. “Enggak ada ya penangkapan dan penahanan,” ujar dia ketika dihubungi JPNN, Kamis (21/5).
BACA JUGA: Angkut Pemudik, Travel Gelap Patok Harga Selangit
Namun, ketika disinggung soal kabar pemeriksaan terhadap M Nuh yang disebut sebagai seorang buruh harian lepas itu, Kuswahyudi tidak membantah. “Ya kan intinya tidak ada penahanan dan penangkapan, itu saja ya,” sambung Kuswayudi.
Diketahui, kabar penangkapan ini viral di media sosial. Bahkan, foto sosok M Nuh serta gambar KTP juga tersebar.
BACA JUGA: Pemudik Banyak Melanggar di Dua Jalur Ini
Dalam foto KTP yang beredar, tampak bahwa M Nuh adalah buruh harian lepas. Kejadian ini viral, pasalnya M Nuh menjadi pemenang lelang motor listrik GESITS yang ditandatangani Presiden Jokowi seharga Rp 2,5 miliar.
Diketahui bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sukses melelang motor listrik GESITS bertanda tangan Presiden Jokowi dengan harga laku yang fantastis, yaitu Rp 2,5 miliar.
BACA JUGA: Update Corona 21 Mei: Rekor Penambahan Pasien Positif Covid-19 Tertinggi Sepanjang Pandemi
Lelang ini dilakukan dalam acara konser virtual 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo' yang digelar di TVRI. Diketahui, pemenang lelang motor listrik GESITS itu adalah pengusaha asal Jambi, bernama M Nuh.
Rencananya, seluruh dana hasil lelang akan disalurkan oleh MPR untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 di Indonesia. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan