Heboh! Kadinkes Banjarmasin Positif Covid-19 Setelah Vaksinasi

Jumat, 22 Januari 2021 – 19:37 WIB
Petugas menyiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, BANJARMASIN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Machli Riyadi positif tertulari COVID-19, meski yang bersangkutan sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 pada 14 Januari 2021.

Machli Riyadi melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (22/1) malam, membenarkan informasi dirinya terkonfirmasi positif COVID-19.

BACA JUGA: Positif Covid-19 Setelah Divaksinasi, Ini Kata Bupati Sri Purnomo

"Melalui teman-teman media, saya mohon doa warga Kota Banjarmasin agar bisa cepat sembuh dari COVID-19, terima kasih," ujarnya.

Sebelumnya sudah terdengar kabar bahwa Machli Riyadi terinveksi COVID-19 setelah adanya ucapan dari pengurus Mesjid Al jihad Banjarmasin untuk kesembuhan Machli Riyadi yang merupakan Kadinkes Banjarmasin karena terkonfirmasi positif COVID-19 kepada para jemaah mesjid tersebut.

BACA JUGA: Karyawan Swasta Disuntik Vaksinasi COVID-19 Mandiri, Gratis

Kabar Machli Riyadi terinfeksi virus corona tersebut sempat membuat dunia maya heboh, pasalnya yang bersangkutan sudah divaksin bersama Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah bersama Forkompinda lainnya, sebagai objek awal disuntik vaksin Sinovac dari China tersebut.

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina ketika dikonfrimasi mengenai kabar tersebut, Jumat, membenarkan, Kadinkes Kota Banjarmasin Machli Riyadi positif COVID-19.

BACA JUGA: Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Divaksin Sinovac, dr Tirta Merespons Begini

Ibnu Sina bahkan menyebut bahwa yang bersangkutan sudah seminggu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, sebagai salah satu RS rujukan pasein COVID-19 di Kalsel.

"Malam tadi (21/1) yang bersangkutan menelpon. Mengeluh masih ada sesak napas. Kami berikan dukungan kepada beliau," ucap Ibnu.

Berdasarkan pengetahuannya, yang bersangkutan sudah melakukan plasma konvalesen golongan darah AB sebanyak 400 CC atau dua kantong.

Ibnu memprediksi, yang bersangkutan sudah tertulari virus sebelum divaksinasi COVID-19, sehingga vaksin yang disuntikan ke tubuhnya sudah tidak bekerja.

"Kami minta jangan ada pikiran macam-macam dulu. Urusan Dinkes kami serahkan ke sekretaris sebagai Pelaksana Harian (Plh)," ujarnya. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler