jpnn.com, JAKARTA - Di tengah WhatsApp mendapat sorotan dari penggunanya lantaran kebijakan penggunaan data pribadi, Telegram memanfaatkan momentum tersebut.
Salah satu sindiran telak Telegram untuk WhatsApp dilancarkan melalui meme di akun Twitter mereka.
BACA JUGA: Telegram Tambah Banyak Fitur Baru, Mulai dari Voice Chat hingga Edit Foto
Dalam unggahan tersebut, Telegram memajang meme peti mati WhatsApp.
Tampak dalam meme berbentuk GIF para pembawa peti mati di Ghana yang berjoget.
BACA JUGA: Siap-siap, WhatsApp Bakal Gulirkan 5 Fitur Baru Tahun Ini
Nah, peti matinya diimbuhi tulisan kebijakan privasi baru WhatsApp di mana pengguna harus setuju kalau tetap ingin melanjutkan pemakaian WhatsApp.
Unggahan itu sontak mendapat respons dari warganet, dan pihak Telegram pun aktif menimpali.
BACA JUGA: Telegram Ikut Kembangkan Panggilan Video Grup
"Uninstal saja dan move on. Hal ini seperti mantan Anda, jika tidak cukup baik buat Anda, maka Anda berhak dengan yang lebih baik," tulis Telegram.
Sebelumnya, WhatsApp mengeluarkan kebijakan meminta data penggunanya dan kemudian dibagikan ke Facebook.
Di mana, pengguna diharuskan memasukkan semua data pribadi mereka ke mesin iklan Facebook.
Kemudian ketika hal itu mendapat reaksi dari pengguna, WhatsApp menyatakan kebijakan itu sejatinya sudah berlaku sejak 2016.
"Sejak 2016, WhatsApp telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur. Tidak ada perubahan baru di update kebijakan ini," tulis WhatsApp dalam keterangan resmi.
Pembaruan kebijakan privasi itu lebih fokus pada perpesanan dengan akun bisnis. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha