Heboh! Mayat Siswi SD dalam Karung, Ada Bekas Sperma

Senin, 22 Mei 2017 – 05:39 WIB
Olah TKP penemuan mayat dalam karung di rumah warga Jl Ki Merogan, Lr Aman, RT 23, RW 005, Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Palembang, Sumsel. Foto: POLRESTA FOR SUMEKS/SUMATERA EKSPRES

jpnn.com, PALEMBANG - Sesosok mayat dalam karung ditemukan warga Jalan Ki Merogan, Lr Aman, RT 23, RW 005, Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Kota Palembang, Sumsel.

Mayat ditemukan di bawah tempat tidur (ranjang) di rumah Jumilah (50), warga di sana.

BACA JUGA: Mayat Bocah Ditemukan di Bawah Tempat Tidur Terbungkus Karung

Begitu karung dibuka, warga mengenali korban adalah NF (8), tetangga Jumilah sendiri. Rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah jumlah Jumilah.

Korban merupakan siswi sebuah SD negeri di kawasan Kertapati. Dia dilaporkan hilang sejak Jumat (19/5) sore, usai main petak umpet.

BACA JUGA: Puas setelah Bunuh Pria yang Kerap Memelototinya

Korban tak hanya dibunuh. Sebelumnya bahkan diduga terlebih dahulu mengalami pelecehan seksual. Bahkan ditemukan pula cairan yang diduga sperma pada tubuhnya.

“Mayat korban ada di bawah tempat tidur di Jumilah. Yang menemukannya, Andre, cucunya,” tutur Yoso (62), ketua RT 23, RW 005.

BACA JUGA: Polisi Terpaksa Lumpuhkan Pembunuh Ini dengan Tiga Tembakan

Diungkap Yoso, ketika Andre menarik karung spontan dia berteriak itu ulah Ic, yang tak lain sepupunya sendiri. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Tak lama kemudian, petugas datang dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk divisum.

“Sebelum jasad NF ditemukan, neneknya sempat melapor ke Polresta. Kami sangat terkejut waktu ditemukan sudah meninggal dalam karung,” tutur Sumiati (50), warga yang tinggal di sekitar rumah korban.

Kapolsek Kertapati, AKP Deli Haris membenarkan adanya penemuan mayat dalam karung tersebut. “Iya, kami juga sudah mendatangi TKP dan meminta keterangan para saksi,” ucapnya.

Dia menceritakan, Jumat sore, pukul 15.00 WIB, korban terlihat terakhir kalinya oleh keluarga korban. Sejak itu, NF tidak pulang ke rumah. Sudah dicari ke mana-mana, tapi tidak ketemu.

“Hari ini (kemarin, red) pukul 12.00 WIB, nenek korban, Sudarti, melaporkan kehilangan sang cucu ke Polresta Palembang,” tambahnya.

Kanit Reskrim Polsek Kertapati Iptu Muhammad Uzir di RS Bhayangkara Palembang menjelaskan, saat ditemukan dalam karung, kondisi korban sangat memprihatinkan. “Tubuhnya terikat tali rapiah dan tidak bercelana lagi,” ujarnya.

Dari olah TKP, lanjut Uzir, pihaknya menemukan celana dalam dan sisa tali rapia yang diduga digunakan untuk mengikat korban. “Ada satu orang yang kami curigiai berinisial I. Dia menghilang dari rumahnya. Sekarang dalam pengejaran,” tukasnya.

Menurut dokter forensik RS Bhayangkara, dr Indra Sakti Nasution, ditemukan tanda kekerasan seksual pada tubuh korban.

“Ada lebam di wajah dan perut, juga luka di alat vital korban,” katanya. Sedangkan untuk cairan, masih diteliti lebih lanjut.

Kejadian itu menimbulkan duka mendalam bagi Mas’ud (63) dan istrinya. Dia tak menyangka, cucunya NF (8) yang hilang sejak Jumat lalu ditemukan tidak bernyawa di rumah tetangganya sendiri. Dalam karung lagi.

“Cucu saya hilang setelah pergi main petak umpet sama kawan-kawannya di sekitar rumah,” kata dia di Instalasi Forensik RS Bhayangkara.

Bersama warga, Mas’ud sempat melakukan pencarian hingga Jumat malam. Karena sampai Sabtu pagi korban tak pulang, kemarin (20/5), dia pun melapor ke Polresta.

“Jam 1 siang aku lapor, jam 3 sore dapat kabar cucu aku ditemukan meninggal dalam karung di rumah tetangga,” bebernya.

Yang menemukan adalah Andre, cucu pemilik rumah. Informasi berkembang yang didengar Mas’ud, tewasnya sang cucu diduga ada hubungan dengan hilangnya Ic, sepupu Andre. Baik Andre maupun Ic tinggal di rumah itu bersama nenek mereka.

“Saat ini Ic tidak ada lagi di rumah. Tapi semalam (Jumat malam) dia kelihatan ikut mencari. Tapi hari ini entah ke mana,” beber Mas’ud. Sepengetahuannya, Ic baru keluar dari penjara karena kasus pencurian.

Sementara itu, korban tinggal bersama dia dan istrinya, serta seorang anak lain. Ibu korban tinggal di Batam. “Dia sudah ikut kami sejak kecil, waktu masih kelas 2 SD,” tuturnya.

Ibunya, Susi (38) saat ini bekerja di Batam. Sedang ayah korban, Zainal sejak 2008 meninggalkan istri dan anak-anaknya.

Mas’ud berharap, polisi segera menangkap pelaku yang menghabisi cuycunya. “Hukum seberat-beratnya, Pak,” pinta dia.

Korban anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bekerja di Riau, sedangkan dua saudaranya lain, ikut ibunya ke Batam. Hanya korban yang diasuh kakek dan neneknya, Sutarti (50). (chy/vis/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adik Sering Jadi Korban KDRT, Pemuda Ini Nekat Habisi Abang Iparnya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler