Heboh Muncul Keraton Agung Sejagat, Mbah Mijan Berkomentar Begini

Rabu, 15 Januari 2020 – 07:52 WIB
Mbah Mijan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Paranormal Mbah Mijan ternyata ikut mengikuti hebohnya pemberitaan terkait Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Lewat akun Instagram miliknya, dia sengaja mengunggah video soal pembahasan keraton yang kini jadi buah bibir tersebut.

BACA JUGA: Mbah Mijan: Opini Liar ke Mana-mana Berhubungan dengan Almarhumah

"Keraton Agung Sejagat. Ada yang mau ngirim obat sakit kepala buat mbah guys?" ungkap Mbah Mijan, sebagai keterangan video, Rabu (15/1).

Unggahan Mbah Mijan itu spontan menuai komentar dari netizen. Banyak followers yang kemudian berdebat mengenai keberadaan Keraton Agung Sejagat.

BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Prediksi Mbah Mijan, Eza Gionino Dipolisikan

Publik dihebohkan dengan munculnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Keberadaan keraton tersebut ditandai dengan bangunan semacam pendopo yang belum selesai pembangunannya.

Di dalamnya terdapat sebuah sendang (kolam) yang keberadaannya sangat disakralkan. Termasuk sebuah batu prasasti bertuliskan huruf Jawa dengan sebutan Prasasti I Bumi Mataram.

BACA JUGA: 8 Fakta seputar Keraton Agung Sejagat, Ada Lokasi Disakralkan

Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1) lalu.

Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Sinuwun yang bernama asli Totok Santosa Hadiningrat. Sementara istrinya dipanggil Kanjeng Ratu yang memiliki nama Dyah Gitarja.

Berdasarkan informasi, pengikut dari Keraton Agung Sejagat ini mencapai sekitar 450 orang. Penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Resi Joyodiningrat mengatakan Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu. Terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018.

Sementara itu, Polres Purworejo bersama TNI dan Pemerintah Kabupaten Purworejo berencana akan mengklarifikasi mengenai masalah ini.

"Kami mengetahui informasi tersebut. Namun tindak lanjut belum bisa sampai langkah hukum dan kami akan bareng-bareng melakukan klarifikasi," kata Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani di Purworejo, Senin (14/1).

Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada penjelasan langsung dari pimpinan Keraton Agung Sejagat dan selama ini informasinya masih simpang siur. (mg3/jpnn)

VIDEO: Heboh! Miss V Barbei Kumalasari Pink


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dedi Yondra, Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler