jpnn.com - PARIS – Le Cenacle, restoran di kawasan Tremblay-en-France, pinggiran Kota Paris, Prancis, mendadak tenar.
Pasalnya, si pemilik restoran mengusir dua tamu perempuannya hanya gara-gara mereka mengenakan busana muslim.
BACA JUGA: Reog Ponorogo Sukses Mengguncang Filipina
Kejadian tidak menyenangkan pada akhir pekan itu masih menjadi buah bibir hingga kemarin (29/8).
’’Teroris itu muslim dan muslim adalah teroris. Kalimat saya ini sudah menjelaskan semuanya, silakan dianalisis,’’ kata pria yang namanya tidak disebutkan itu pada Sabtu malam (27/8).
BACA JUGA: Promosikan Wonderful Indonesia di Shanghai, Arief Yahya Kutip Pidato Jokowi
Dua muslimah yang sedianya hendak bersantap malam di restoran tersebut pun langsung terdiam seribu bahasa. Semua itu terlihat dalam rekaman video yang beredar luas di jagat maya pada Minggu (28/8).
Sabtu malam itu si pria yang oleh sebagian media disebut chef restoran tersebut memaparkan banyak hal tentang muslim dan teroris. ’’Ini negara sekuler dan saya punya hak untuk beropini. Saya tidak mau orang-orang seperti kalian ada di tempat ini. Titik,’’ kata pria tersebut.
BACA JUGA: Menpar Arief Yahya Jualan 10 Bali Baru ke Investor Tiongkok
Salah satu muslimah yang sejak tadi berusaha sabar akhirnya marah. Mereka juga tidak jadi bersantap di restoran itu. Sebab, mereka tidak mau dilayani seorang yang rasis.
Diduga, salah seorang di antaranya langsung mengunggah rekaman perselisihan mereka dengan pihak restoran.
Esok harinya netizen pun ramai membicarakan perbuatan tidak menyenangkan si pemilik restoran terhadap dua muslimah tersebut. Bahkan, sekelompok pemuda dan beberapa anggota komunitas muslim ibu kota langsung memprotes Le Cenacle.
Di hadapan massa yang memprotesnya, si pria mengaku kebablasan dan meminta maaf. Dia menyatakan terlalu cemas dan khawatir terhadap muslim karena situasi keamanan Prancis yang tidak menentu. Apalagi, seorang temannya menjadi korban aksi teroris di Bataclan dalam Teror Paris pada November.
Secara terpisah, jaksa penuntut umum Paris berjanji segera menyelidiki insiden tersebut. Menteri Keluarga, Anak, dan Perempuan Laurence Rossignol juga meminta Dilcra, badan anti rasisme milik pemerintah, untuk turun tangan.
Dia menyebut perbuatan si pemilik restoran tidak bisa dibenarkan. ’’Pelaku harus dijatuhi sanksi,’’ cuit Rossignol lewat akun Twitter pribadinya. (BBC/aljazeera/theindependent/hep/c15/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terharu, Pangeran Bantu Pria yang Harus Memanggul Mayat Istrinya Sejauh 12 Km
Redaktur : Tim Redaksi