jpnn.com - JAKARTA – Melalui akunnya di Instagram, Erick Thohir mengunggah video yang menyatakan bahwa dirinya bersedia mundur sebagai Ketua Umum PSSI, jika para pemain Timnas Indonesia sudah tidak lagi menaruh kepercayaan kepada dirinya sebagai seorang pemimpin.
Pernyataan Erick Thohir disampaikan setelah Timnas Indonesia takluk 0-4 dari Jepang pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Jumat (15/11) malam.
BACA JUGA: Jepang Memberi Timnas Indonesia Pelajaran Bermain Sepak Bola
Menanggapi hal tersebut, Manajer Timnas Indonesia Sumardji menilai tawaran Erick Thohir kepada para pemain dan pelatih Timnas Indonesia agar dirinya mengundurkan diri, sebagai bentuk kekecewaan dari Ketua Umum PSSI tersebut.
“Kalau kaitannya dengan itu, bagian dari kekecewaan beliau, dengan ekspektasi besar, tapi kalahnya cukup telak. Tapi setelahnya jadi motivasi, bukan hanya pemain tapi juga pelatih. supaya di sisa (pertandingan) yang ada bisa memperbaiki diri secara keseluruhan, tim lebih kompak, dan lebih solid sehingga lawan Arab Saudi bisa sesuai dengan apa yang ditargetkan,” kata Sumardji saat ditemui di sela-sela latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (17/11).
BACA JUGA: Timnas Indonesia Kalah dari Jepang, Shin Tae Yong: Ini Bukan Waktunya untuk Menyerah
Kekalahan dari Jepang membuat Timnas Indonesia kini menghuni posisi terakhir di klasemen sementara Grup C dengan tiga poin.
Timnas Indonesia tertinggal tiga poin dari tim posisi keempat, China.
BACA JUGA: Prediksi Ranking FIFA Timnas Indonesia Setelah Dihajar Jepang
Selain dua tim teratas yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, tim-tim peringkat ketiga dan keempat juga berhak lolos ke putaran keempat kualifikasi.
Salah satu hal lain yang menjadi perbincangan warganet dari pertandingan melawan Jepang adalah tingkah para pemain Jepang, yang berlama-lama di lapangan saat para pemain timnas Indonesia ingin menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.
Saat itu, kapten Timnas Indonesia Jay Idzes terpaksa “mengusir” para pemain Jepang agar para pemain timnas dapat melakukan ritual rutin tersebut.
“Itu sebenarnya tidak boleh dilakukan, makanya kemarin kita protes, protesnya halus sih, tapi pikirnya mereka tidak mengerti akhirnya kapten (Jay Idzes) samperin, harusnya jangan dong kan (Lagu Indonesia Pusaka) sakral, masa yang lain lari-lari di sana, kan (mestinya) tidak begitu,” pungkas Sumardji. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu