jpnn.com, TAIWAN - Televisi pelat merah Taiwan melaporkan Tiongkok melakukan serangan ke Taipei.
Informasi tersebut ternyata keliru, hingga kemudian televisi tersebut meminta maaf pada Rabu (20/4).
BACA JUGA: Viral, TKA Asal Tiongkok di Aceh Mengenakan Seragam Militer
Selain itu, pihak televisi juga menyerukan agar masyarakat tidak panik.
Insiden ini muncul di tengah ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing.
BACA JUGA: Australia Minta Kepulauan Solomon Tidak Tanda Tangani Perjanjian Militer dengan Tiongkok
Menurut laporan media setempat, Chinese Television System dalam siaran berita langsung pada Rabu pagi secara salah menampilkan informasi pada teks berjalan di bagian bawah layar.
Teks itu berisi informasi kapal militer dan infrastruktur penting dekat Taipei terkena gempuran rudal Tiongkok.
BACA JUGA: Keras, Tiongkok Mengingatkan Kanada Soal Taiwan
Informasi itu juga mengandung pesan-pesan seperti perang bisa meletus, stasiun kereta besar di Taipei dibakar oleh agen-agen Tiongkok dan pemimpin Taiwan menyatakan status darurat.
"Masyarakat, tolong jangan terlalu panik. Kami ingin mengklarifikasi informasi itu dan minta maaf," kata pembawa acara buletin berita pukul 22.00 di TV itu.
Pembawa acara mengatakan informasi tersebut dimaksudkan sebagai latihan dengan Dinas Kebakaran Kota New Taipei pada Selasa, tetapi secara keliru ditayangkan pada Rabu pagi karena kesalahan teknis.
Tidak ada tanda-tanda kepanikan di Taipei setelah insiden tak sengaja itu.
Tiongkok tidak pernah menampik kemungkinan menggunakan kekuatan untuk merebut kendali atas Taiwan.
Negara itu telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan dalam dua tahun terakhir guna menekan pulau tersebut agar menerima klaim kedaulatan Beijing.
Taiwan telah meningkatkan kewaspadaannya sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Mereka khawatir Tiongkok melakukan pergerakan serupa meski otoritas belum melaporkan adanya tanda-tanda serangan sudah dekat.
Perang di Ukraina, yang disebut Rusia operasi militer khusus, telah memicu perdebatan tentang implikasinya bagi Taiwan dan cara-cara mendorong kesiapan, termasuk reformasi dalam pelatihan pasukan cadangan.
Pekan lalu, militer Taiwan merilis panduan pertahanan sipil untuk pertama kali, yang memberikan informasi kepada penduduk tentang cara-cara bertahan dalam situasi perang.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang