jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dituding sebagai pengkhianat kalau pada akhirnya maju dalam Pemilihan Presiden 2014 ini.
"Kalau beliau (Abraham Samad) terima tawaran dari siapapun, berarti beliau seorang pengkhianat," tegas mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Sabtu (10/5).
BACA JUGA: Tenggat Usul Pemberkasan Honorer K2 Dua Pekan Lagi
Nama Abraham Samad memang semakin nyaring disebut-sebut bakal digaet sebagai calon wakil presiden.
Setelah sebelumnya sempat diwacanakan akan digandeng calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Joko Widodo juga tidak mau kalah. Bahkan, calon presiden PDI Perjuangan ini tadi malam menegaskan Abraham Samad satu di antara dua nama calon yang akan menjadi pendampingnya.
BACA JUGA: Pengamat Sarankan PDIP Tak Hambat Relawan Jokowi
Hehamahua menegaskan demikian karena kalau maju pada pemilihan 9 Juli mendatang itu, Abraham Samad yang juga pendiri LSM Anti Coruption Committee (ACC) itu telah mengkianati amanah Panitia Seleksi Pimpinan KPK dan Komisi III DPR pada akhir 2011 lalu. Pansel dan DPR memilih Samad sebagai pimpinan KPK untuk satu masa jabatan satu periode, yaitu 4 tahun.
"Saya sarankan, pimpinan KPK segera memeriksa beliau sebelum terlanjur melanggar kode etik KPK," ujar Abdullah Hehamahua yang pernah jadi anggota Komite Etik KPK terkait dugaan kebocoran dokumen draf surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum dengan terperiksa salah satunya Abraham Samad. (rmo/jpnn)
BACA JUGA: SDA Mantap Pilih Prabowo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Kiai Setuju PKB Dukung Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi