Sebuah laporan kecelakaan helikopter di Antartika, yang terjadi lebih dari dua tahun lalu, menunjukkan bahwa sang pilot mengalami disorientasi tempat dalam cuaca buruk, sesaat sebelum helikopter jatuh di dekat pangkalan Davis milik Australia.

Pilot dan dua penjelajah asal Australia mengalami luka parah dalam kecelakaan pada bulan Desember 2013, yang terjadi sekitar 240 kilometer sebelah barat dari fasilitas penelitian Antartika milik Australia.

BACA JUGA: Bantu AS Perangi ISIS, Australia Siap Kirim Pasukan Tambahan ke Irak

Helikopter terbelah menjadi tiga bagian ketika jatuh dan membentur daratan es.

Tiga orang teluka dalam kecelakaan di Antartika, setelah sang pilot gagal untuk mendeteksi turunnya helikopter. (Foto: ATSB)

BACA JUGA: Pelecehan Seksual Bisa Persingkat Harapan Hidup Anak

Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) telah merilis laporan investigasi mereka atas insiden tersebut.

Helikopter ini adalah salah satu dari dua helikopter yang membawa seorang ilmuwan dan dua petugas pelatihan lapangan ke penangkaran penguin di Tanjung Darnley.

BACA JUGA: Sulitnya Mengeja, Mereka yang Berbahasa Inggris pun Belum Tentu Bisa

Laporan ini mencatat, cuaca buruk menghalangi pesawat penyelamat untuk mencapai lokasi kecelakaan selama hampir satu hari.

Pilot dan dua penjelajah terluka dan terjebak 20 jam dalam kondisi suhu -8 derajat Celcius.

Para dokter yang berjarak lebih dari 5.000 kilometer jauhnya mampu menolong dan mengobati pasien melalui internet, sementara mereka menunggu evakuasi dari pangkalan, beberapa hari kemudian.

Ketiganya, akhirnya, berhasil pulih secara penuh.

Laporan itu mengatakan, sebagai hasil dari ‘pengurangan cepat dalam isyarat visual’, sang pilot memutuskan untuk kembali ke stasiun pengisian bahan bakar.

ATSB mengeluarkan peringatan tentang pentingnya kru penerbangan untuk memonitor instrumen penerbangan, ketika mereka menghadapi area yang mengalami pengurangan isyarat visual.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelecehan Seksual Anak di Detensi Imigrasi Australia Mengkhawatirkan