Helikopter Kemanusiaan Tabrak Tebing

Kamis, 27 Juni 2013 – 07:32 WIB
DEHRADUN – Misi helikopter militer India menyelamatkan korban banjir yang mengungsi di Negara Bagian Uttarakhand, utara India berakhir nahas. Baling-baling helikopter yang ditumpangi 20 orang tersebut menabrak tebing dan mengalami kecelakaan. Seluruh penumpang dinyatakan tewas.

Heli berpenumpang tentara, polisi, dan anggota tim penyelamat itu celaka pada Selasa sore (25/6) waktu setempat. Mereka tengah menjalankan misi penyelamatan pengungsi di Uttarakhand, kaki Gunung Himalaya. Di situ banjir dan tanah longsor telah menewaskan sekitar 1.000 orang.

’’Dua puluh kesatria tewas saat menjalankan misi. Sebuah kehilangan besar bagi negeri ini,’’ ujar Komandan Unit Angkatan Udara N.A.K. Browne di ibu kota Negara Bagian Uttarakhand, Dehradun.

’’Sulit menentukan penyebab kecelakaan, apakah karena masalah teknis atau cuaca buruk. Rekaman di kokpit telah ditemukan dan sedang diperiksa,’’ ungkapnya. Browne mengunjungi Uttarakhand kemarin (26/6) untuk memberikan dukungan moral kepada para pilot setelah rekan mereka yang mengalami kecelakaan.
Helikopter tersebut sedang terbang dekat tempat suci umat Hindu di Kedarnath, pusat lokasi bencana. Menurut sumber polisi penjaga perbatasan, para korban adalah anggota Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional.

Militer, termasuk 60 helikopter, diturunkan untuk mengevakuasi sekitar 6.000 peziarah dan turis yang masih terjebak di wilayah Uttarakhand sejak banjir bandang melanda 15 Juni lalu.

Arus sungai yang marah menyapu rumah, bangunan, dan bahkan seluruh wilayah pedesaan di negara bagian utara India tersebut. Banjir terjadi di tengah kunjungan wisata di wilayah itu tengah mencapai puncaknya. Lebih dari seribu jembatan dan jalanan rusak hingga memutus jalur antara pedesaan dan kota.

Sejumlah lembaga yang ikut terlibat dalam operasi penyelamatan dan pemulihan menjadi khawatir dengan menyebarnya wabah penyakit, khususnya dari jenazah korban di Kedarnath.

Kremasi masal ratusan jenazah yang akan dilakukan Selasa (25/6) terpaksa ditunda. ’’Kami ingin mengkremasi korban. Tapi, hujan tidak mengizinkan,’’ terang K.N. Pandey, petugas senior penanggulangan pasca bencana. Jenazah yang belum teridentifikasi lantas difoto dan diambil sampel DNA-nya untuk dicocokkan dengan keluarga mereka.

Operasi penyelamatan dilanjutkan kemarin. Hampir 100 ribu orang berhasil di evakuasi dari wilayah Pegunungan Himalaya. Korban diperkirakan masih bisa bertambah. Sebab, tim SAR masih terus menemukan jenazah di wilayah pedalaman.

Sejumlah helikopter juga kembali diterbangkan ke lokasi paling parah yang terkena dampak banjir. Petugas di lapangan menyatakan, mereka harus mencapai wilayah terdalam sesegera mungkin karena waktunya sangat terbatas bagi para korban untuk bertahan.

Tanah longsor yang kembali terjadi kemarin juga menghancurkan lebih banyak jalan. Tentara harus membangun jembatan darurat dan berjalan untuk mencapai korban di pedalaman.

Di Dehradun, keluarga korban dilaporkan membawa foto sanak saudara mereka yang hilang di luar bandara lokal. Mereka telah menunggu berhari-hari dan mengharapkan kabar terbaru dari petugas.

Saking dahsyatnya kerusakan lantaran banjir dan tanah longsor tersebut, belum ada statistik yang pasti tentang korban tewas atau hilang. Perdana Menteri Manmohan Singh berjanji menggelontorkan dana INR 10 miliar (Rp 1,6 triliun) paket bantuan untuk Uttarakhand. (BBC/CNN/AFP/cak/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagasi Dibobol Penumpang Kehilangan Rp 11,9 Miliar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler