jpnn.com, JAKARTA - Pilot helikopter NBO 105/P-1103 milik Baharkam Polri yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung belum ditemukan.
Polri bersama tim SAR gabungan memperluas area pencarian radius 16,5 mil laut dari lokasi titik diduga jatuhnya helikopter yang diawaki empat kru tersebut.
BACA JUGA: Jenazah Briptu M Lasminto Kopilot Helikopter Polri yang Jatuh di Perairan Babel Ditemukan
"Berbagai kemungkinan kami lakukan dan teman-teman SAR di lokasi pencarian sudah mempersiapkan segala sesuatunya," kata Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyono, Rabu.
Dia mengatakan pertimbangan memperluas lokasi pencarian berdasarkan temuan jenazah ketiga kru helikopter atas nama Aipda Joko Modu selaku kopilot pelaksana yang ditemukan oleh nelayan di Perairan Manggar pada posisi 03 02’ 57,1” Lintang Selatan, 108 30’ 17,7 Bujur Timur dengan radial 150 derajat/16,5 mil laut dari lokasi kejadian.
BACA JUGA: Ricky Rizal Sempat Ingin Tabrakkan Mobil Saat Bersama Brigadir J
Begitu pula dari hasil analisis menggunakan peralatan bantuan dari TNI AU yang mengerahkan pesawat CN-295, serta peralatan sonar bantuan dari TNI AL berupa KRI Spica-646 dan helikopter Polri yang menemukan kemungkinan lokasi helikopter jatuh.
"Tim sudah menemukan kemungkinan-kemungkinan heli jatuh ditambah dengan temuan-temuan kepingan pesawat, kemungkinan dengan adanya arus dan angin, seperti ditemukan jenazah kru ketiga sudah bergeser sejauh 16,5 mili dari tempat kejadian ditemukan kemungkinan tempat jatuhnya," kata Arief.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo, Alphard Tabrak Truk, Banyak yang Tewas
Hingga Rabu malam, total sudah tiga jenazah kru helikopter NBO 105/P-1103 ditemukan, tersisa satu jenazah lagi atas nama AKP Arif Rahman Saleh selaku pilot.
Ketiga jenazah yang ditemukan, yakni Bripda Muhammad Khoirul Anam selaku teknisi pelaksana ditemukan pada hari Senin (28/11), kemudian Briptu Mochammad Lasminto selaku kopilot pelaksana ditemukan pada Selasa (29/11), serta jenazah ketiga atas nama Bripka Joko Mudo selaku teknisi pertama ditemukan pada hari Selasa (29/11) pukul 23.00 WIB.
Arief menyebutkan jumlah kru ada empat orang, berturut-turut ditemukan pertama kali mekanik Brigadir Satu Khoirul Anam, kemudian pada hari Selasa pukul 10.30 WIB ditemukan Brigadir anumerta Muhammad Lasminto, dan tadi pagi sekitar 01.30 WIB ditemukan mekanik satu Aipda Joko Mudo yang tersangkut di bagan nelayan.
Saat ini, kata dia, pencarian fokus pada satu lagi korban helikopter jatuh, yakni Kapten Pilot AKP Arif Rahman Saleh.
Menurut dia, kejadian ini merupakan musibah yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil analisis dan penelitian, kru helikopter sudah menjalankan tugas sesuai dengan standar prosedur operasi (SOP).
"Kru sudah melakukan SOP dengan benar, jadi ada dokumen ketika mereka akan berangkat sudah menggunakan jaket pelampung," katanya.
Dengan penggunaan jaket pelampung tersebut, lanjut dia, memudahkan ketika terjadi kecelakaan seperti saat ini.
Kemungkinan korban akan muncul, dan tidak sulit untuk menemukannya karena pelampung juga menggunakan warna yang cerah.
"Mohon doanya rekan-rekan," kata Arief.
Jenderal bintang tiga itu menambahkan bahwa pencarian kru helikopter NBO 105/P-1103 juga menghadapi tantangan cuaca yang kurang mendukung sehingga harus dengan peralatan canggih.
"Insyaallah bisa ditemukan selama cuaca mendukung karena cuaca sangat cepat sekali berubah sehingga menjadi kendala. Mudah-mudahan dengan peralatan diberikan kemudahan untuk bisa menemukan satu lagi kapten pilot," ujar Arief. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferdy Sambo Klaim Uang di Rekening Brigadir J Milik Keluarganya, Putri Berkata...
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti