jpnn.com, NUNUKAN - Peristiwa tragis dialami Rahman, warga Nunukan, Kalimantan Utara saat hendak mencari kayu di hutan bakau.
Pria berusia 30 tahun itu tewas mengenaskan setelah diterkam buaya berukuran besar di wilayah perairan Sekatang, Desa Semaja, Kecamatan Seimenggaris, Nunukan, Rabu (8/2) pagi sekitar pukul 10.00 WITA.
BACA JUGA: Remaja Tewas Diterkam Buaya di Tulang Bawang
Jasad Rahman baru ditemukan tiga hari kemudian setelah dilakukan pencarian.
“Korban ditemukan Sabtu pagi di pinggir sungai sekitar satu kilometer dari TKP (tempat kejadian perkara) awal," kata Kapolsek Nunukan Iptu Sony Dwi Hermawan melalui keterangan yang diterima, Senin (13/2).
BACA JUGA: Slamet Entah di Mana, Warga Belah Perut Buaya
Saat ditemukan, lanjut Sony, korban ditemukan penuh luka bekas gigitan predator tersangkut di akar bakau.
Dia pun membeberkan kronologi sebelum peristiwa tragis itu terjadi yang berawal saat Rahman bersama empat kawannya pergi mencari kayu bakau di pinggir sungai di wilayah Sekatang menggunakan perahu.
Sekatang merupakan sebuah pulau kecil yang berseberangan dengan Nunukan.
Sebelum berhadapan dengan buaya, rombongan tersebut sampai di lokasi pada pukul 06.00 WITA.
Sesampainya di lokasi, rombongan berpencar mencari kayu bakau.
Saat itu, ketinggian air masih setinggi mata kaki.
“Jadi mereka berpencar, ada yang 20 meter dari perahu, ada yang 40 meter, sedangkan korban saat itu berada di samping perahu,” ungkap Iptu Sony.
Empat jam kemudian, air mulai pasang. Ketinggian air sudah menyentuh dada orang dewasa.
Korban yang masih di dalam air tiba-tiba berteriak minta tolong.
Kawan-kawan Rahman segera mendatangi arah suara.
“Para saksi yang di atas perahu melihat pinggang korban sudah digigit buaya. Diperkirakan panjang buaya empat sampai lima meter,” bebernya.
Rekan korban berusaha menarik tangannya, namun tak berhasil lantaran kekuatannya tidak sebanding dengan buaya tersebut.
Para saksi kemudian memanggil rekan lainnya untuk membantu.
“Setelah itu saksi yang jaraknya 20 meter berenang menuju ke arah perahu membawa kapak, untuk membantu korban, tetapi tidak sempat karena buaya langsung membawa korban tenggelam menuju ke tengah sungai," terangnya.
Seusai kejadian itu, empat rekan korban berusaha menyisir sungai mencari buaya tersebut.
Selang satu jam pencarian, buaya itu sempat muncul dengan membawa tubuh korban.
Namun saat rekan-rekan Rahman tiba, buaya itu kembali tenggelam dan tak muncul lagi.
“Kurang lebih satu jam, buaya muncul, itu masih ada korban di mulutnya, dikejar lah pakai perahu, terus tenggelam lagi buaya itu hilang sampai tidak pernah muncul lagi," tutur Sony.
Pada Sabtu pagi, lanjut dia, jasad Rahman ditemukan dengan kondisi masih utuh, hanya saja di bagian tubuh korban terdapat luka gigitan.
Saat ini, tubuh korban telah di bawa ke rumah sakit guna keperluan visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi