Hendak Salat Subuh, Sertu La Ongge Gugur Ditembak KKB

Senin, 09 Maret 2020 – 18:09 WIB
Peti jenazah Sersan Kepala La Ongge yang terkena tembakan KKB dimasukkan ke dalam mobil jenazah di RSUD Mimika, Senin (9/3/2020). Foto: ANTARA/Evarianus Supar

jpnn.com, TIMIKA - Sersan Satu TNI La Ongge, anggota Koramil 1710-05/Jila, Mimika, Papua, gugur setelah diduga terkena tembakan KKB (kelompok kriminal bersenjata), Senin (9/3).

La Ongge yang gugur dalam tugas itu dinaikkan pangkatnya secara istimewa dari sersan satu menjadi sersan kepala.

BACA JUGA: KKB Makin Beringas, Simak Kesaksian Warga Tembagapura

Rencananya, jenazah La Ongge akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Baubau, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (10/3), dengan penerbangan pesawat terbang Batik Air dari Timika menuju Makassar dan selanjutnya menuju Kendari dan Baubau.

Komandan Kodim 1710/Mimika Letnan Kolonel Infantri Pio L Nainggolan, di Timika, Senin, mengatakan, jajarannya telah berkomunikasi dengan kerabat almarhum di Baubau sekaligus dengan Komandan Kodim 1413/Buton, Letnan Kolonel Infantri Arif Kurniawan, untuk persiapan upacara pemakaman di kampung halaman La Ongge.

BACA JUGA: KKB Makin Berani, Sudah 2 Hari Menembaki Pos TNI di Banti

"Keluarga yang ada di Baubau sudah kami kontak. Demikian juga dengan komandan Kodim Buton. Jenazah almarhum akan diberangkatkan esok. Saat ini jenazah almarhum disemayamkan di Markas Kodim 1710/Mimika," kata Nainggolan.

Dandim Mimika menyebut kematian La Ongge merupakan dukacita mendalam bagi seluruh keluarga besar Kodim 1710/Mimika.

BACA JUGA: PA 212 Tolak Ahok, Kapitra Ampera: Nanti Inflasi Ini Gerakan, Tidak Diminati

La Ongge telah bertugas sebagai prajurit TNI selama 22 tahun, meninggalkan seorang istri dan tiga orang putra yang masih kecil.

"Putra almarhum masih kecil-kecil. Yang tertua sementara duduk di bangku SMP, yang kedua masih SD, sedangkan yang bungsu baru berusia satu tahun," kata Nainggolan.

Terkait insiden penembakan yang menewaskan La Ongge itu, Nainggolan mengatakan, berdasarkan laporan melalui radio oleh Pos Pengamanan Daerah Rawan Jila, peristiwa itu terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIT.

Saat itu korban baru selesai mengambil air wudu untuk melaksanakan salat subuh.

"Saat almarhum kembali ke pos, terdengar satu kali bunyi tembakan. Almarhum terkena recoset atau pantulan peluru pada telinga bagian kiri bawah. Mendengar itu, seluruh prajurit yang ada di pos kemudian melakukan siaga dan membopong prajurit ini ke Pos Pamrahwan Yonif 754 Jila," kata Nainggolan.

Selanjutnya Pos Pamrahwan Jila yang juga berdampingan dengan Koramil 1710/Jila meminta bantuan helikopter ke Timika untuk segera mengevakuasi La Ongge.

Lantaran kondisi cuaca yang kurang mendukung, helikopter Pusat Penerbangan TNI AD baru bisa diberangkatkan ke Jila pada sekitar pukul 09.20 WIT.

Helikopter itu kembali ke Timika dengan membawa La Ongge yang saat itu kondisinya kritis.

"Sekitar pukul 10.50 WIT korban tiba di RSUD Mimika. Lima menit kemudian dokter menyatakan bahwa prajurit kami sudah meninggal dunia," kata Nainggolan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler