Hengkang Jadi Opsi

Minggu, 14 Juli 2013 – 04:52 WIB

MEDAN - Nasib PSMS PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) belum juga beranjak membaik. Malah saat ini nasib pemain menggantung menyusul tidak adanya lagi pembayaran hak yang mengalir ke kocek pemain pasca laga terakhir sebelum libur Ramadan. Dengan situasi yang kian tak pasti ini, sejumlah pemain mulai pikirkan untuk angkat kaki.

Sebut saja Donny Fernando Siregar. Seorang pemain kunci di skuad PSMS LPIS ini kini sudah gerah dengan janji-janji yang dikoarkan manajemen. Menurut Donny, uang terakhir yang diterima hanya Rp300 ribu per pemain pada 4 Juli lalu, sebagai bonus kemenangan atas PSBL Langsa.

“Pemain mana bisa hidup dengan hanya uang Rp300 ribu sebulan. Selanjutnya kami tidak ada menerima apa-apa. Kalau memang seperti ini terus buat apa dilanjutkan?” tuturnya.

Donny pun mencoba menghubungi Manajer Tim PSMS LPIS Syukri Wardi, untuk menanyakan kejelasan nasib tim. Pasalnya praktis hanya tersisa Syukri untuk menanggungjawabi keuangan klub. Sebelumnya pengurus telah menyatakan ketidaksanggupan membiayai tim. Namun, telepon selular Syukri tak aktif.

Mantan pemain PSIS ini pun kini melihat opsi untuk hengkang sebagai langkah selanjutnya. Klub Indonesian Premier League (IPL), Pro Duta FC, menjadi klub tujuan. “Maunya sih seperti itu. Tapi aku harus menanyakan dulu kejelasan tim kepada Pak Syukri. Kalau memang tidak jelas aku hengkang,” ungkap gelandang 29 tahun ini.

Pro Duta sebelumnya memang serius mengejar gelandang kelahiran Balige ini. Kini klub berlambang ‘Kuda Pegasus’ ini pun berpeluang besar mendapatkan tenaga pengoleksi dua gol bagi PSMS LPIS tersebut. “Bang Wahyu Wahab sudah bilang ke aku kalau Pro Duta welcome jika aku mau bergabung. Aku disuruhnya negosiasi gaji dengan Pak Sihar Sitorus,” jelasnya.

Pertimbangan memilih Pro Duta, dikarenakan sama-sama berada di Medan. Apalagi Donny baru saja memiliki putra pertamanya yang lahir akhir April lalu. “Yang penting sama-sama di Medan. Doakan saja mudah-mudahan jelas,” kata Donny.

Sementara wing back PSMS LPIS Rommy Agustiawan, pun merasa terjebak bertahan di tim melihat kondisi yang semakin tidak jelas. Padahal ia telah menampik berbagai tawaran dari klub lain, terutama dari klub lamanya, PSIS.

“Dari awal putaran pertama sudah mau hengkang. Soalnya aku sudah curiga dengan tim ini. Karena sejak Oktober 2012 hingga April 2013 lalu, pengurus tak ada menyodorkan draft kontrak. Baru datang CEO (Wimvi) dengan janji-janji nawarin kontrak. Tapi akhirnya ia kabur. Terjebaklah aku di sini,” ungkapnya.

Pertimbangan kedekatan dengan tim pelatih Edy Syahputra dkk juga sempat memberatkan Romy untuk hengkang. “Waktu itu nggak enak sama Bang Edy (pelatih kepala), Bang Syamsir (asisten pelatih), dan Bang Sugiar (pelatih kiper). Tapi sekarang ini kalau ada tawaran aku bakal hengkang,” katanya.

Kini praktis hanya klub-klub IPL yang bisa menjadi tujuan karena baru menyelesaikan putaran pertama. Sementara klub Divisi Utama LPIS maupun kompetisi garapan PT Liga Indonesia (LI) sudah masuk atau bahkan merampungkan putaran kedua. (don)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Untuk ISG, Menpora Anggap Palembang Butuh Sedikit Renovasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler