Herman Mengeluh Takut dan Cemas, Rumiati Mendengar Teriakan, Pisau Berlumuran Darah

Jumat, 06 November 2020 – 10:32 WIB
Polisi saat olah TKP di rumah korban Herman, warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (6/11). Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, BLITAR - Herman (39), warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas dengan luka sayat di bagian leher.

Korban ditemukan oleh keluarga di dalam rumah yang ditinggali dengan ibundanya, tepatnya di Jalan Cemara Gg II Barat RT 02/XI, Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar.

BACA JUGA: Dua Pria Berulah, Terekam CCTV, Viral, Waspada

"Kami sudah mengumpulkan barang bukti dan membawa korban ke RSU Mardi Waluyo untuk dimintakan visum," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polresta Blitar Iptu Ahmad Rochan, Jumat (6/11).

Dari laporan yang diterima polisi, korban sempat menemui saudaranya pada hari Jumat (6/11) sekitar pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA: Cekcok Masalah Anak, Suami Habisi Nyawa Istri, Lalu Bunuh Diri

Korban saat itu mengeluh merasa ketakutan dan cemas.

Setelah itu, pukul 03.35 WIB, adik korban bernama Rumiati (37) mendengar suara teriakan korban yang juga didengar anggota keluarga lainnya.

BACA JUGA: 2 Pelajar Perempuan Berkenalan dengan Lelaki, Dibawa ke Hotel, Hanya Dikasih Rp 50 Ribu

Keluarga langsung mendatangi lokasi, kemudian mengetahui korban sudah tergeletak dengan luka di leher.

Pada saat itu di tangan korban juga membawa pisau. Keluarga yang mengetahui itu langsung merebut pisau dari tangan korban yang masih berlumuran darah tersebut.

"Korban ditemukan dalam keadaan terlentang dengan darah di leher dan lantai. Keluarga berusaha untuk merebut pisau untuk diamankan. Saat tetangga datang untuk membantu, korban sudah meninggal dunia," katanya.

Keluarga juga menghubungi polisi. Tidak begitu lama, polisi datang ke rumah korban. Tubuh yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Polisi masih belum bisa memastikan terkait dengan kejadian itu apakah bunuh diri atau sebab lainnya.

Polisi juga masih mengusut kasus tersebut. Namun, dari keterangan keluarga, yang bersangkutan memiliki sifat pemurung dan suka menyendiri.

Hingga kini, jenazah masih dirawat di rumah sakit. Keluarga masih terkejut dengan kejadian tersebut.

Setelah proses laporan polisi selesai, keluarga segera memakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat dengan rumah mereka.

Sementara itu, para tetangga juga sudah berdatangan ke rumah korban. Namun, mereka tidak bisa masuk dengan leluasa sebab polisi memasang garis di lokasi kejadian. Hal itu dilakukan guna memudahkan penyelidikan guna mencari penyebab pasti kematian korban. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler