Platipus, hewan khas Australia yang langka, mulai dikembalikan ke alam liar di salah satu taman nasional di Sydney. Sebelumnya hewan ini sempat menghilang dari perairan taman nasional ini selama 50 tahun.

Platipus diyakini musnah dari Royal National Park di Sydney karena pencemaran minyak besar-besaran di jalan raya Princes Highway di tahun 1970-an, selain karena kepunahannya.

BACA JUGA: Reaksi Eksil Politik Indonesia di Luar Negeri Disebut Bukan Pengkhianat Negara

Baru-baru ini, sebuah proyek kerja sama antara University of New South Wales, Pengelola taman nasional NSW National Parks and Wildlife Service dan World Wildlife Fun mengembalikan lima platipus betina ke Hacking River, sempat empat ekor jantan akan dikembalikan pekan depan.

Platipus ini diambil dari kawasan Bombala dan Dalgety, kemudian dipelihara dan dibesarkan dalam kandang khusus di Kebun Binatang Taronga Zoo sebelum dikembalikan ke taman nasional sebagai rumah baru mereka.

BACA JUGA: India Jadi Negara Peminum Wiski Terbanyak di Dunia, Mengalahkan Prancis

Rob Brewster dari World Wildlife Fun mengatakan memisahkan mereka berdasarkan jenis kelaminnya menjadi hal yang penting agar platipus bisa bertahan.

"Kami mengembalikan yang betina sekitar seminggu sampai 10 hari lebih awal dari yang jantan. Jadi kami membiarkan yang betina menyesuaikan diri dulu, tanpa yang jantan yang banyak bergerak ke sana kemari," katanya.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Korban Tewas Kebakaran Hutan di Rusia Mencapai 21 Orang

"Mudah-mudahan yang betina menemukan tempat yang nyaman di tempat yang baru dan mereka menyesuaikan diri lebih baik."

Rob sudah terlibat selama beberapa tahun untuk membuat taman nasional tersebut bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi platipus, dengan peningkatan kualitas air, serta mengawasi predator berbahaya seperti rubah dan kucing.

Ia mengatakan jika pengembalian platipus ke alam liar tahap pertama berhasil, diharapkan binatang tersebut akan berkembang biak.

"Kami akan memantau apakah platious ini bisa bertahan."

"Bila sukses, maka jelas mereka bisa berkembang baik, membangun sarang, melahirkan anak-anak baru, serta akan menunjukkan tanda-tanda keberhasilan dalam jangka menengah."

Platipus adalah salah satu logo dari Kebun Binatang Taronga, karenanya mereka berusaha "memastikan binatang khas Australia tersebut tetap bertahan dan berkembang".

"Platipus adalah korban dari perubahan iklim," kata Cameron Kerr, direktur pelestarian Kebun Binatang Taronga.

"Karena sifatnya yang pemalu dan banyak bersembunyi di bawah air, binatang ini sangat rentan karena perubahan lingkungan seperti kekeringan."

Menteri Lingkungan di negara bagian New South Wales, Penny Sharpe mengatakan pemindahan lokasi merupakan satu langkah untuk memastikan platipus bertahan di tengah perubahan iklim.

"Royal National Park adalah taman nasional tertua di Australia dan saya bangga pengembalian platipus ke alam liar bersejarah ini akan membantu menciptakan tempat perlindungan baru bagi spesies ikonik tersebut," katanya.

Platipus yang dikembalikan sudah mendapatkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, serta dipasang 'transmitter' sehingga pergerakannya bisa dipantau.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilangnya Organ Tubuh Korban Bunuh Diri Massal di Kenya Meninggalkan Misteri

Berita Terkait