Hibur Bill Clinton Jadi Pengalaman Paling Berkesan

Selasa, 04 Desember 2012 – 04:34 WIB
Rio Moreno Rosadi. Foto: Getty Images
TAK banyak musisi yang mendapat kesempatan tampil di istana kepresidenan, terlebih menghibur tamu-tamu negara. Rio Moreno beruntung mendapatkan kesempatan itu. Dia tampil pada masa kepemimpinan almarhum Soeharto dan Gusdur, BJ Habibie, serta Megawati Soekarno Putri.

Rio Moreno Rusadi, begitu nama lengkap musisi muda yang eksis di dunia musik jazz tanah air tersebut. Pria plontos itu sangat piawai memainkan jari tangannya di tuts-tuts piano. Dia merilis album terbarunya bertajuk El Montuno, di kawasan Blok S, Jakarta Selatan, Senin (3/12).

Album berisi delapan lagu itu memadukan irama latin jazz, chacha, calsa, merengue dan cumbia yang tak sengaja dipelajarinya saat duduk di bangku SMA. ”Akhirnya kesampaian juga keinginan saya membuat album,” ujarnya mengawali perbincangan dengan INDOPOS (JPNN Group).

Musik jazz sudah menjadi bagian hidupnya sejak 1980-an. Saat itu, dia masih duduk di bangku SMA. Sebagai putra seorang musisi latin kawakan, Rudi Rusady, tak heran jika darah seni mengalir deras dalam tubuhnya. Terlebih, jenis musik itulah yang didengarnya setiap hari, di rumah. ”Tetapi pengalaman pertama kali saya terjun serius (di dunia musik), saat membentuk band Candika saat SMA,” tuturnya.

Kepiawaiannya membawakan musik latin jazz membuat sang ayah jatuh hati. Dia pun diminta ikut mendukung band Los Morenos bentukan ayahnya. ”Setelah itu, saya ikut mendukung kelompok Cherokee dengan merilis album Inner Beauty sekitar tahun 2003,” terang pria yang belajar musik dari almarhum Elfa Secoria itu.

Saat bersama Los Morenos, banyak pengalaman yang didapatnya. Salah satunya, menghibur tamu-tamu negara di istana kepresidenan. Dia bahkan tampil pada masa kepemimpinan empat presiden yakni almarhum Soeharto dan Gus Dur, BJ Habibie, serta Megawati Soekarno Putri. ”Yang masih saya ingat itu sekitar tahun 1992 saya menghibur Perdana Menteri Jepang,” ungkapnya.

Tak jarang, pengagum almarhum Bubi Chen, Idang Rasjidi dan Indra Lesmana itu memadukan musik jazz dengan permainan alat musik tradisional Indonesia. Dan itu membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum. ”Jadi, nggak hanya latin jazz, saya pernah memainkan lagu negara Timor Tengah dan sejumlah lagu yang disukai para tamu negara tersebut,” katanya.

Dari sederet pengalamannya tampil di istana, menghibur mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, menjadi yang paling berkesan. Meski lupa lagu yang dinyanyikannya saat itu, Bill Clinton lah yang menginspirasinya untuk mengembangkan musik latin jazz yang dirintisnya di tanah air agar go international.

Itu juga sebabnya, dia sengaja membuat lagu-lagu dalam bahasa Inggris. Harapannya, bisa menembus pasar musik Negeri Paman Sam. ”Saya mencintai musik latin jazz dan saya ingin memainkannya dengan baik. Mudah-mudahan bisa memperkaya koleksi penting para penikmat musik jazz,” pungkas pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 4 Desember 1970 itu. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kevin Puji Kecantikan Patricia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler