’’(Setalah pertandingan), saya melihat truk Ice Cram sekitar hotel saya meningap. Vanilla dengan taburan warna pelangi. Itu sangat menghantui saya,’’ ucap Sharapova seperti dilansir AFP kemarin.
Sharapova pemenang empat kali Grand Slam itu menegaskan dirinya adalah sosok baru, lebih dewasa, dan belajar bagaimana menyikapi kekalahan, sama dengan jika meraih kemenangan.
Kematangan sikap tersebut terjadi karena Sharapova pernah menderita cedera bahu dan membuatnya absen sembilan bulan sejak 2008 hingga 2009. Peperangan untuk mengalahkan cedera tersebut, ucap Sharapova, membuatnya lebih tenang jika mengalami kekalahan.
Beberapa saat setelah comeback, Sharapova sering kalah hingga akhirnya bisa bangkit dan menjadi petenis nomor satu dunia pada tahun ini. ’’Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah cedera, sikap saya sangat baik untuk menerima kemenangan dan kekalahan,’’ ujarnya.
’’Saya berusaha untuk berfikir, jika kamu menerima kekalahan sulit dengan kepala tegak dan mendapatkan kemenangan luar biasa, kami akan tenang. Lantas, kekalahan tidak terlihat sulit lagi,’’ imbuhnya.
Sharapova mengatakan perasaan terhebatnya adalah ketika menang di Grand Slam Prancis terbuka 2012. Sebab gelar itu membuat trofi Grand Slamnya lengkap. Sebelumnya, Sharapova menjadi kampium pada Wimbledon (2004), US Open (2006), dan Australia Terbuka (2008).
’’Rasanya saya ingin berpesta dan mengatakan kepada dunia bahwa saya menang. Namun saya kalah, memang sangat sulit. Sebab dunia juga tahu kamu kalah. Inilah olahraga. Namun pada akhirnya itu membuat saya lebuh baik,’’ tandasnya.
Kekalahan atas Azarenka juga membuat petenis jelia berusia 25 tahun itu tetap berfikir positif di sisa tahun 2012 ini. Sebab tahun ini adalah pertama kali sejak 2006 dimana dia setidaknya mencapai babak keempat turnamen besar. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merritt Pertajam Rekor Dunia
Redaktur : Tim Redaksi