JAKARTA – Untuk mengurangi pertumbuhan impor yang cukup tajam, pemerintah mengimbau pada Kementrian Lembaga (K/L) untuk menggunakan produk dalam negeri dibandingkan produk luar negeri.
“Kita sudah bicara dan ingatkan di kalangan pemerintah untuk memanfaatkan komponen domestiknya. Contohnya di kita sendiri kalau ada rapat hidangannya diganti singkong rebus, jagung rebus, dari pada menyediakan anggur, apel, jeruk impor,” ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty di Jakarta, Kamis (5/7).
Selain dengan mengandalkan produk dalam negeri, sambung Anny, juga bisa dilakukan dengan menyiapkan daya saing domestik yang dimotori oleh pembangunan infrastruktur.
Pasalnya, jika infrastruktur memadai maka barang-barang yang akan dikirimkan tidak akan memakan waktu lebih lama dan biaya juga akan lebih murah.
“Ini merupakan kompetisi yang baik dengan impor yang ada saat ini. Kalau beli jeruk jangan beli jeruk China tetapi jeruk Medan. Memang secara tampilan tidak bagus karena tidak disemprot cairan pengawet,”selorohnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2012 mencapai USD81,42 miliar atau meningkat 1,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Untuk impor selama Januari-Mei 2012 mencapai USD79,90 miliar atau meningkat 16,62 persen jika dibandingkan impor periode yang sama tahun sebelumnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Tak Impor Beras Tahun Ini
Redaktur : Tim Redaksi