Dia tidak ingin hanya dikenal sebagai seorang artis. Dia ingin lebih dari itu. Karena itu, Caca kini memiliki kesibukan baru menjadi motivator muda.
Kebolehan memotivasi kemarin dia perlihatkan di hadapan anggota Shanity, nama penggemarnya. Mereka tidak hanya datang dari Jakarta, tapi juga dari Padang, bahkan Malaysia.
Istri Ben Kasyafani itu bercerita tentang pengalaman hidupnya selama berkarir di dunia hiburan sejak usia belia. Selama itu tidak cuma bahagia yang dia rasakan. Sering pula dia mengalami kegagalan.
’’Makanya, sekarang ini saya ingin belajar menginspirasi orang. Saya pernah mengalami kegagalan dan, alhamdulillah, saya bisa melaluinya,’’ kata Caca di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat.
Kepada para penggemarnya, ibunda Sienna Ameerah Kasyafani itu menyatakan ada empat hal yang dipegang sebagai pilar. Yakni, motivated, achiever, role model, dan set high standard. Caca lebih suka menyebut empat hal tersebut MARSH. Menjadi sosok Marshanda yang sekarang tidaklah mudah.
’’Saya yang sekarang adalah saya yang bahagia. Saya bahagia dengan hidup saya. Saya bisa menjadi versi lebih baik daripada diri saya sebelumnya,’’ ungkap perempuan yang kini berhijab itu.
Dulu dia tidak bisa merasakan itu semua. Merasakan popularitas sejak kecil ternyata tidak selalu berdampak baik. Di hadapan publik, Marshanda adalah orang yang sangat beruntung. Tenar, karir cemerlang, punya banyak uang, masih muda pula.
’’Padahal, sebetulnya saya merasa hampa. I wasn’t happy,’’ ungkap bintang film Kalau Cinta Jangan Cengeng itu.
Tiap malam dia merasa gelisah. Meski banyak orang mengagumi sosoknya, Caca tetap merasa kurang. ’’Saya merasa tidak lebih cantik daripada artis lain. Saya membanding-bandingkan dengan yang lain,’’ lanjutnya.
Hanya untuk memikirkan itu, dia bisa tidak tidur sampai jam 3 pagi. Padahal, kala itu karirnya tengah menanjak. Tidak hanya di dunia akting, tapi juga tarik suara. ’’Kalau kalian tahu, ketika saya menyanyi di panggung pun, saya nggak tahu siapa yang ada di dalam diri saya. Saya seperti memakai topeng,’’ urai dia.
Menurut dia, itu terjadi karena tidak cinta dengan diri sendiri. Masih jelas dalam ingatan, pada 2009 dia mengunggah video di YouTube. Dalam video tersebut, Caca terlihat depresi dan mengungkapkan amarahnya kepada salah seorang teman SD. Caca bilang saat itu dirinya dalam kondisi sadar mengunggah video tersebut.
Kalau ditanya apakah malu mengingat hal itu, dengan tegas dia menjawab tidak. ’’Sebab, kalau saya tidak melalui masa itu, saya tidak akan menjadi seorang yang seperti sekarang,’’ jawabnya.
Dia mengungkapkan alasan mengunggah video itu. Dia ingin semua orang tahu bahwa sebenarnya dirinya bukan sosok yang selama ini dalam pandangan orang-orang. ’’Saya ingin orang tahu siapa saya sebenarnya. Itulah saya. Selama itu saya memakai topeng hingga orang-orang tidak tahu,’’ lanjutnya.
Meskipun akhirnya kejadian itu ter-blow up di media hingga menimbulkan banyak efek pada dirinya, Caca merasa lega. Dari situ dia mulai bisa jujur kepada diri sendiri. Mulai bisa memaafkan orang-orang di masa lalunya.
’’Hingga akhirnya saya bisa menjadi seperti sekarang. Coba kalau ketika itu saya tidak upload video. Saya pendam. Bisa saja apa yang saya pendam itu keluar sekarang saat saya sudah punya Sienna. Itu lebih parah,’’ ungkapnya panjang lebar. Makanya, sekarang ini dia ingin belajar memotivasi orang. Dia ingin setiap apa yang dilakukan bermakna untuk orang lain. (jan/c4/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arya Wiguna: Subur Kamu Harus Tobat
Redaktur : Tim Redaksi