jpnn.com - LOMBOK - Jika Jakarta memiliki Kota Tua yang bakal diformat menjadi destinasi wisatawan andalan, kota Mataram, Lombok, NTB, juga punya Kota Tua. Namanya: Ampenan! Ada puluhan bangunan tua kuno peninggalan Belanda di tepi laut, yang konon adalah bekas pelabuhan pertama di Lombok. Ini pernah menjadi pelabuhan yang sangat sibuk di tahun 1948 - 1950-an.
“Ada investor dari Pulau Bali yang bergerak pada usaha jasa kapal pesiar yang sudah menyatakan kesiapan dan kesanggupannya membangun pelabuhan wisata. Rencananya pembangunannya dilaksanakan tahun ini,” papar Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, Sabtu (11/6).
BACA JUGA: Pesona Indonesia Semarakkan Pesta Kesenian Bali ke-38
Menurut Ahyar, investor tersebut tergoda dengan Ampenan lantaran belakangan ada banyak permintaan wisman yang menggunakan kapal pesiar untuk mengunjungi sejumlah desitnasi di Lombok. Ampenan juga dinilai sebagai titik yang pas, tak butuh waktu lama untuk menyeberang dari Bali.
Sekedar gambaran, penyeberangan dari Karang Asem ke Ampenan bisa ditempuh dalam waktu hanya satu jam. Sementara bila menyeberang dari Pelabuhan Padangbae, Bali, hingga Lembar, bisa memakan waktu sekitar lima jam.
BACA JUGA: Buka Pawai Pesta Kesenian Bali 2016, Presiden Jokowi Pakai Bahasa Bali
“Permintaan wisman dengan kapal pesiar untuk mampir ke Lombok, terutama asal Eropa, cukup tinggi. Karena itulah investor ini sangat berkeinginan untuk membangun pelabuhan di kawasan Ampenan. Kawasaan ini dianggap sangat ideal untuk menyandarkan kapal-kapal pesiar,” katanya.
Ia mengatakan, Ampenan dulunya memang merupakan pelabuhan sebelum dipindah ke Lembar Lombok Barat. Saat memasuki dan menginjakkan kaki di Kota tua Ampenan, serasa diajak kembali bercengkramana dan bernostalgia dengan suasana kehidupan masa lampau. Ada deretan puluhan bangunan tua bercorakkan arsitektur masa lampau yang siap menyapa.
BACA JUGA: SADIS! Kakak Gorok Sepupunya saat Nonton Laga Inggris vs Rusia
Kota tua Ampenan juga menjadi saksi bisu masa kejayaan dan keemasan Ampenan sebagai armada pelabuhan, pusat perkonomian dan perdagangan.
"Terkait dengan izin kesahbandaran dan persiapan administrasi lainnya sudah dilakukan oleh pihak investor. Bahkan saat ini mereka sedang mempersiapkan untuk pembangunan anjungan,” tambahnya.
Pemkot Mataram pun mengaku siap mendukung rencana menghidupkan pelabuhan dengan konsep wisata tadi. Penataan dan pembangunan berbagai fasilitas pendukung wisata akan segera di kawasan Ampenan.
“Kami siap membangun lahan parkir, ruang tunggu, air bersih, serta informasi dan transportasi yang bisa terkoneksi antara Ampenan-Senggigi dan objek wisata lainnya. Termasuk untuk penataan pedagang kaki lima (PKL). Kami akan tata penjualan kuliner yang lebih variatif sehingga wisatawan memiliki banyak menu pilihan kuliner khas daerah ini. Untuk anggaran penataan ini, saya sudah meminta Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) mengalokasikan anggaran dalam APBD perubahan tahun ini,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya menyambut baik, rencana menghidupkan pelabuhan Ampenan dengan sentuhan pariwisata itu. Dia sekaligus mengingatkan soal amenitas pusat cafe dan restoran seperti Bukit Bintang Kuala Lumpur, Malaysia. Benchmark dari situ untuk mengambil market gaya hidup Timur Tengah, yang cafenya buka malam sampai pagi. "Ada prlabuhan, dilengkapi dengan amenitas itu, maka Lombok akan lebih hidup," ungkap Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Minta Rp 80 Ribu, Harga Daging Sudah Rp 150 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi