jpnn.com, JAKARTA - High Performance Blockchain (HPB) diundang sebagai pembicara utama pada pertemuan yang diselenggarakan oleh KuCoin akhir Juli lalu.
Sebagai acara eksklusif dengan peserta pilihan, pertemuan ini memiliki peluang besar untuk membuat koneksi industri agar dapat masuk ke pasar Korea.
BACA JUGA: Para Developer Korea Buka Bursa Kripto di Indonesia
Sebelumnya, HPB mengadakan pertemuan pertama di Korea bersama dengan HashNet dengan empat pembicara utama dan seorang panelis.
Acara ini memperkenalkan dan menyebarkan kesadaran akan beberapa inovasi kunci dan kemajuan dalam industri ini.
BACA JUGA: Platform Berbagi Data Berbasis Blockchain Bidik Pasar Indonesia
BACA JUGA : Pembayaran Digital GoPay Bisa Dinikmati di 7000 Gerai JNE
Acara tersebut dihadiri oleh anggota komunitas dan profesional industri, melalui kantor berita yang mewawancarai HPB secara eksklusif.
BACA JUGA: Buruan! Makin Banyak Hadiah di Program Referral Upbit Indonesia
Di pertemuan tersebut, semua perusahaan terkenal datang untuk berbagi panggung, seperti Aergo, Metadium, dan Quarkchain, dan Chilliz.
Selain itu, hadir juga Alex Dreyfus yang mendemonstrasikan bagaimana mereka menjadi penggemar sepak bola pertama bagi panelis, serta berbicara tentang topik-topik kunci seperti ‘cara masuk ke pasar internasional’.
Di HashNet, proyek-proyek lainnya, seperti ChainFlix, Symverse, Rime Coin, dan HashNet, semua mengumpulkan minat besar dari semua peserta dengan inovasi masing-masing peserta.
BACA JUGA : Usia Anda Memasuki 40 Tahun? Jangan Lupa Periksa Jantung ya
Minat yang terkumpulkan mulai dari menawarkan inovasi dalam streaming dan iklan hingga aplikasi otomotif tersier di HashNet.
Mewakili HPB, Daniel Kwak sebagai Direktur Bisnis Pasar Asia memperkenalkan HPB di kedua acara tersebut.
Daniel juga memberikan penawaran yang baik pada industri perangkat keras dan pemberian contoh kasus penggunaan seperti game.
Melalui proposisi nilai chipset pada perangkat keras Blockchain Offload Engine, industri seperti game dapat memanfaatkan daftar lengkap manfaat yang ditawarkannya.
Manfat tersebut mulai dari verifikasi tanda tangan selama proses masuk dan manajemen basis data, hingga penggalian angka acak yang dihasilkan oleh generator nomor acak perangkat keras untuk barang yang dikirim.
"Ketika kita melihat masa depan, kita harus bertanya-tanya inovasi apa yang akan dibawa ke teknologi," ujar Daniel ketika berbicara tentang kemajuan teknis industri.
Daniel menjelaskan bahwa langkah yang sekarang diambil oleh blockchain merupakan suatu pengembangan dalam fitur blockchain itu sendiri, dan industri telah mengabaikan secara besar-besaran fitur perangkat keras.
Kemudian dia juga memamerkan bagaimana BOE, chipset perangkat keras yang dikembangkan dan didistribusikan oleh HPB dapat menguntungkan DApps yang berjalan di HPB MainNet.
Seperti contoh pada kasus penggunaan tentang bagaimana game dapat berinteraksi dengan teknologi.
"Ambisi dalam pembangunan di pasar baru dalam kegoyahan ekspansi internasional HPB, kami tidak akan melambat dalam kehadiran
kami di Pasar Korea. Saat kehadiran di Korea tumbuh lebih kuat, kami membangun kritikal massal, di mana ekspansi Korea juga membantu mendorong pertumbuhan kami di negara lain, seperti Indonesia. Kami berambisi untuk membangun, dan menumbuhkan komunitas kami, dan ekosistem melalui pasar baru kami," pungkas Daniel. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indodax Sediakan Fasilitas Lengkap untuk Blockchain di Indonesia
Redaktur & Reporter : Natalia