Hiiii..Siswi SMP Ini Diculik, Dicekik, Dibanting, Diajak Nikah

Minggu, 18 September 2016 – 13:27 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - BANYUWANGI--Yunda Intana (13) masih trauma. Siswi SMPN 1 Banyuwangi baru saja menjadi korban penculikan.

Untung saja dia lolos dari penculikan beberapa hari lalu. Berkat keberaniannya, dia terlepas dari kejadian pahit yang menimpa.

Pihak sekolah juga sudah mengizinkan Yunda tidak masuk seminggu.

BACA JUGA: Tukang Sodomi Ini Berusaha Cari Celah Lolos

Dia perlu beristirahat untuk memulihkan kondisi fisik dan psikisnya setelah penculikan itu.

Saat ditemui di rumahnya pada Kamis (16/9), kondisi Yunda lebih baik daripada sebelumnya.

''Sudah baikan kok. Saat ditemukan, badannya penuh lebam. Di lehernya ada bekas luka cekikan," ungkap Naruji, 42, ayah Yunda.

Dia menyatakan, pelaku yang menculik anaknya bernama Atim, 28. Lelaki tersebut sebenarnya dikenal baik oleh keluarga Naruji.

BACA JUGA: Spesialis Curanmor Bernyanyi, Dua Penadah Masuk Bui

Sebab, mereka pernah bertetangga selama bertahun-tahun.

Namun, sudah lama Atim pindah ke daerah lain. Nah, belakangan, Atim sering berkunjung ke rumah Naruji.

Bahkan, Sabtu pekan lalu (10/9) atau sehari sebelum kejadian, Atim menginap di poskamling depan rumah Naruji.

Paginya (11/9), tepatnya pukul 07.30, Atim meminta izin kepada Naruji untuk membawa Yunda berjalan-jalan ke Pantai Boom. Saat itu bertepatan dengan hari Minggu, yaitu hari libur sekolah.

Tanpa curiga, Naruji mengizinkan anaknya pergi bersama Atim.

BACA JUGA: Kelaparan, Maling Sempat Makan Sebelum Gasak Laptop dan Uang Tunai

''Saya tidak curiga sedikit pun. Sebab, selain dia pernah menjadi tetangga dekat, tempat yang dituju (Pantai Boom, Red) dekat dari rumah," ujar Naruji.

Pukul 09.00 ibunda Yunda yang baru selesai mencuci di rumah tetangga menanyakan keberadaan anaknya kepada Naruji.

Naruji pun menjawab bahwa Yunda pergi bersama Atim. Hingga pukul 11.00, Atim dan Yunda tak kunjung pulang.

Akhirnya, Naruji memutuskan me­nyusul ke Pantai Boom. Setiba di sana, dengan dibantu petugas informasi, dia memanggil Yunda hingga tujuh kali.

Namun, Yunda dan Atim tak kunjung datang. Dia pun beranggapan bahwa mereka tidak berada di Pantai Boom.

Tak putus asa, dia mencari putrinya ke Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo. Dia beranggapan, sangat mungkin Atim membawa Yunda ke Pulau Santen. Sebab, jarak Pantai Boom dan Pulau Santen tidak terlalu jauh. Namun, lagi-lagi pencarian Naruji nihil. Saat itu nomor ponsel Atim tidak aktif.

Sementara itu, Yunda mengaku dibawa ke banyak tempat oleh Atim. Salah satunya, di sekitar kawah Gunung Ijen.

''Saya tidak diberi makanan dan minuman seharian. Katanya dia mau membawa saya ke rumah pacarnya, tapi saya malah dibawa ke kosnya. Saya sempat diajak menikah, tapi saya tidak mau. Saya mbantah terus. Ya itu, saya kemudian dibanting. Setiap kali saya minta pulang, dia tidak segan mencekik dan memukul saya," ungkapnya.

Tengah malam sekitar pukul 23.30, Atim membawa Yunda ke wilayah Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.

Ketika motor yang dikendarai Atim berhenti di traffic light yang tak jauh dari mapolsek, Yunda nekat meloncat dari motor. Dia langsung berlari menyelamatkan diri.

Yunda selamat meski badannya dipenuhi luka lebam karena pukulan Atim. Dia langsung dibawa ke Polsek Kapongan oleh polisi yang kebetulan bertugas di dekat lokasi kejadian. (c1/bay/c18/ano/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Begal Bersamurai Keok Ditembak Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler