Hiii..Predator Anak Merajalela di Samarinda

Sabtu, 18 Maret 2017 – 07:38 WIB
Kekerasan pada anak. Foto: JPG

jpnn.com, SAMARINDA - Data yang dihimpun dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kaltim, Samarinda, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Samarinda menyebutkan tingkat kekerasan seksual terus naik.

Dari data dari P2TP2A Odah Etam Kaltim, kasus kekerasan seksual meningkat drastis.

BACA JUGA: 8 Tahun Cabuli Anak Tiri, Dituntut 15 Tahun Bui

Pada 2015, ada enam kekerasan seksual. Pada 2016, jumlahnya menjadi 18 kejadian yang ditangani lembaga tersebut.

Sementara itu, P2TP2A dan KPAID Samarinda menangani 46 kasus kekerasan seksual selama 2016.

BACA JUGA: Bejat! Kakek Perkosa Cucu Sampai Hamil

Ketua P2TP2A Odah Etam Kaltim Eka Komariyah Kuncoro menyebutkan, anak dan perempuan memang masih menjadi korban kekerasan seksual yang paling dominan.

"Kasus kejahatan seksual terhadap anak ini harus diberantas. Predator anak di Kaltim masih banyak," katanya.

Diketahui, Cinderela menjadi korban pemerkosaan di empat lokasi dalam empat hari berturut-turutt, 16-20 Februari.

Dia disekap dan dipaksa meladeni tindakan tak senonoh sekelompok orang.

Pria yang dihadapi lebih besar daripada dirinya.

Sayang, meski mencoba meronta dan meminta pertolongan, teriakan gadis belia itu tak ada yang mendengar.

Dari keterangan yang diperoleh media ini, awalnya, Cinderela dipaksa berhubungan intim oleh seorang pelaku berinisial YR yang sudah diamankan.

Cinderela tak mampu melawan kekuatan YR saat disetubuhi di dalam angkot di kawasan Palaran.

Selanjutnya, tubuh gadis mungil tersebut tak berhenti dieksploitasi selama empat hari berturut-turut di empat lokasi yang berbeda.

Selain tak kuat melawan, rupanya, YR mengancam menghabisi nyawa korban jika kemauannya tak dituruti.

Setelah dieksploitasi, Cinderela diantar pulang oleh salah seorang pelaku, lalu diturunkan tak jauh dari kediamannya pada 20 Februari. (dra/nyc/c24/far/ami/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler