MOSKOW - Biro antariksa Rusia, Roscosmos mengumumkan penundaan peluncuran roket Proton ke luar angkasa. Penundaan itu menyusul kegagalan Roket Proton-M yang membawa satelit telekomunikasi Telkom-3 milik PT Telkom Indonesia dan Ekspress-MD2 milik perusahaan Rusia, Senin (6/8) waktu setempat.
"Semua peluncuran Proton selanjutnya akan ditunda hingga komisi darurat, yang kemungkinan akan ditetapkan segera, menentukan penyebab kegagalan,’’ ujar salah satu sumber seperti dikutip kantor berita Rusia, Ria Novosti, Selasa (7/8)
Seperti diketahui satelit Telkom-3 milik PT Telkom Indonesia dikabarkan hilang setelah dilincurkan bersama roket Rusia, Proton-M, dari stasiun peluncuran Baikonur di Kazakhstan, Senin (6/8) lalu. Belum diketahui secara pasti apa penyebab kegagalan roket menghantarkan dua satelit tersebut ke orbit.
Namun demikian Roscosmos menduga roket setinggi 42,3 m itu gagal menjalankan fungsinya karena adanya gangguan mesin. Sementara para pakar menduga faktor human error menjadi penyebab utama musibah ini.
"Kesalahan manusia mungkin berada di sana. Dua hal yang mungkin salah di sini, baik misi yang tidak dikalkulasikan dengan tepat atau beberapa kecelakaan dengan mesin pendorong yang terjadi ketika itu sudah siap dilepaskan di ruang angkasa,’’ ujar seorang pakar kepada Ria Novosti.
Kini dua satelit yang hilang kontak tersebut dikhawatirkan menjadi sampah luar angkasa yang membahayakan di luar bumi. Satelit Telkom-3 dibangun oleh perusahaan antariksa Rusia, Reshetnev dan Thales Alenia Space, Italia. Sementara Express MD2 merupakan satelit komunikasi kecil yang dirancang oleh Khrunichev State Research dan Production Space Center untuk Russian Satellite Communications Company (RSCC).
Kini pihak asuransi Russian Ingosstrakh dan Alfa Strakhovanie akan menalangi kerugian misi tersebut dengan nilai 1.17 miliar rubles ($39 juta dolar) untuk Express MD2 dan 225 juta rubles untuk Telkom-3.(ria/zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Artefak Afghanistan Dikembalikan
Redaktur : Tim Redaksi