jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengungkapkan rasa optimisme terhadap perkembangan industri film\ Indonesia.
Sebab, karya insan perfilman Indonesia telah menunjukkan peningkatan signifikan baik dari segi kualitas maupun daya saing.
BACA JUGA: Sambut Peluncuran Film Climate Witness, Begini Komentar Direktur Koaksi Indonesia
Hal itu diungkapkan Hilmar saat Peringatan Hari Film Nasional ke-74 yang jatuh pada 30 Maret 2024.
Serangkaian kegiatan pun dilaksanakan Kemendikbudristek guna memeriahkan semarak peringatan Hari Film Nasional ke-74 sejak 27 Maret sampai dengan 31 Maret 2024.
BACA JUGA: Peringati Hari Film Nasional, BPI Nobar Film Lafran
Selanjutnya pada 4 April mendatang juga akan digelar FilmArt and Workshop di Gedung Sarinah, Jakarta.
Menurut Hilmar, sejauh ini tampak makin beragam tema cerita bermutu yang disajikan dalam produksi film Indonesia.
"Terus meningkatnya kualitas produksi perfilman nasional maka berpengaruh pada makin tingginya kepercayaan masyarakat pada kreativitas seni anak bangsa," ujar Dirjen Hilmar di Jakarta (3/4).
Hilmar menilai kualitas film mengindikasikan bahwa Direktorat Jenderal Kebudayaan berhasil membangun ekosistem perfilman yang kuat, serta mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para sineas dan pelaku di industri film.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu berupaya optimal mengokohkan ekosistem perfilman tanah air sehingga berdampak menyemangati dan memperkuat lahirnya pemikiran kreatif dari kalangan sineas Indonesia.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan sinergi antara pemerintah dan pegiat sinema terus dilakukan secara intensif melalui sejumlah fasilitas dukungan agar produksi film berkualitas tidak berhenti.
“Karya film Indonesia saat ini tak hanya makin unggul di dalam negerinya sendiri, namun juga mampu ikut berdaya saing serta diperhitungkan di festival film internasional. Itu semua berkat sinergi yang baik antara para pemangku kepentingan perfilman, termasuk pemerintah,” ujar Mahendra.
Menurut Mahendra, terbukti dengan berbagai upaya strategi yang diterapkan pemerintah mampu membuat perfilman nasional menunjukkan kapasitas serta mutunya di pasar festival sinema dunia.
Untuk diketahui, sejumlah program kegiatan diselenggarakan Kemendikbudristek dalam Hari Film Nasional ke-74 adalah Bioskop Berbisik yang ditujukan khusus bagi kelompok Tuli dan Bisu, Ngabarin Film (Ngabuburit Bareng Insan Film) di 10 perguruan tinggi serta 6 komunitas, Putar Film Usmar Ismail di Bukittinggi, Sumatera Barat, program nonton gratis film Indonesia di XXI, CGV, dan Cinepolis seluruh Indonesia, merilis Siniar (Podcast) hasil kolaborasi dengan studio Antelope untuk penerima manfaat lokakarya film Kemendikbudristek (Indonesiana film, Layar Indoensiana, dan My Lab) , Konferensi Pers perkenalan Komite FFI 2024-2026 dan serah terima aset FFI, agenda “Legend Award” yakni pemberian penghargaan kepada legenda profesi perfilman Indonesia, dan FilmArt and Workshop sebagai agenda penutup rangkaian Hari Film Nasional 2024.
Kepala Program Studi Film dan Televisi ISI Surakarta Widi Nugroho menyebut film adalah salah satu upaya pemajuan kebudayaan dan dengan merayakannya, kita akan melihat jejak kebudayaan yang ada untuk menjadi catatan penting sebagai bagian dari sejarah.
“Begitu juga dalam perhelatan acara peringatan Hari Film Nasional ke-74 di perguruan tinggi merupakan kegiatan yang amat baik sebab dari kampus juga dapat menjadi gerakan lahirnya film nasonal berkualitas,” papar Widi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul