JIKA seorang anak mengeluh sakit berulang di perut, diare, anemia kronis, sembelit dan keterbelakangan pertumbuhan, maka ada kemungkinan bahwa anak itu menderita penyakit sensitivitas gluten.
Gluten adalah protein komposit yang ditemukan dalam gandum ataupun tepung. Sensitivitas gluten juga dikenal sebagai alergi gandum atau penyakit celiac.
Penyakit sensitivitas gluten biasanya ditandai dengan kerusakan pada lapisan epitel usus kecil, sehingga usus tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik.
" Alergi ini sering disebut juga dengan nama alergi gastrointestinal (GI), yang disebabkan oleh sensitivitas pasien terhadap gluten. Para dokter menemukan bahwa pasien sensitivitas gluten meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir ini ," kata dokter anak/pediatri Dr Meenu Singh, seperti yang dilansir laman The Indian Express, Kamis (4/7).
Biasanya anak mulai menunjukkan gejala sensitivitas gluten pada saat dia diberi makanan berbasis gluten seperti roti gandum ataupun hevermut. Gejala penyakit ini bervariasi pada setiap orang, sehingga sangat sulit bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini.
Pada kasus yang parah, gejala bisa berupa ruam, kesulitan bernafas, bengkak dimulut dan tenggorokan, kelelahan kronis, kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengalami kegagalan pertumbuhan.
Gluten dapat didiagnosis melalui tes darah, endoskopi dan biopsi. Jika anak anda menderita sensitivitas gluten, maka satu-satunya cara pengobatan adalah diet bebas gluten, dimana mereka disarankan untuk menghindari gandum, terutama biskuit dan kue. Hasil positif segera terlihat bagi anak yang berhenti mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten, seperti roti, biskuit dan kue.(fny/jpnn)
Gluten adalah protein komposit yang ditemukan dalam gandum ataupun tepung. Sensitivitas gluten juga dikenal sebagai alergi gandum atau penyakit celiac.
Penyakit sensitivitas gluten biasanya ditandai dengan kerusakan pada lapisan epitel usus kecil, sehingga usus tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik.
" Alergi ini sering disebut juga dengan nama alergi gastrointestinal (GI), yang disebabkan oleh sensitivitas pasien terhadap gluten. Para dokter menemukan bahwa pasien sensitivitas gluten meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir ini ," kata dokter anak/pediatri Dr Meenu Singh, seperti yang dilansir laman The Indian Express, Kamis (4/7).
Biasanya anak mulai menunjukkan gejala sensitivitas gluten pada saat dia diberi makanan berbasis gluten seperti roti gandum ataupun hevermut. Gejala penyakit ini bervariasi pada setiap orang, sehingga sangat sulit bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini.
Pada kasus yang parah, gejala bisa berupa ruam, kesulitan bernafas, bengkak dimulut dan tenggorokan, kelelahan kronis, kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengalami kegagalan pertumbuhan.
Gluten dapat didiagnosis melalui tes darah, endoskopi dan biopsi. Jika anak anda menderita sensitivitas gluten, maka satu-satunya cara pengobatan adalah diet bebas gluten, dimana mereka disarankan untuk menghindari gandum, terutama biskuit dan kue. Hasil positif segera terlihat bagi anak yang berhenti mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten, seperti roti, biskuit dan kue.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengunyah Perlahan Bisa Menjaga Kesehatan Pencernaan
Redaktur : Tim Redaksi