jpnn.com, DUSHANBE - Pemerintah Tajikistan meminta warganya tidak salat Jumat di masjid untuk mencegah dan membatasi penyebaran virus corona, meksi negara di Asia Tengah dengan penduduk mayoritas muslim itu belum melaporkan kasus terkait virus tersebut hingga Rabu (4/3).
Juru bicara komisi urusan agama menuliskan di akun Facebook bahwa tidak ada larangan langsung untuk datang ke masjid, tetapi langkah seperti itu telah dirundingkan setelah sejumlah imam masjid yang memintanya.
BACA JUGA: Depok Normal, Warga Tak Lagi Panik Sama Corona
Negara dengan sembilan juta orang, yang berbatasan dengan Tiongkok dan Afghanistan itu telah menutup perbatasan mereka bagi warga negara dari kedua negara tetangga, serta mereka yang datang dari Korea Selatan, Iran dan juga Italia.
Di berbagai negara virus yang dinamai COVID-19 ini mengakibatkan pembatalan kegiatan yang melibatkan ribuan orang berkumpul dalam satu ruangan tertutup seperti pameran buku.
BACA JUGA: Pandemik Virus Corona Picu Lonjakan Unduhan Gim Ponsel
Prancis membatalkan Pameran Buku Paris tahunan yang menurut jadwal akan diadakan pada Maret 2020 ini. Berbagai pertandingan sepak bola di Italia juga ditangguhkan akibat corona.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan darurat kesehatan global karena virus yang diyakini muncul pertama kali di Wuhan, Hubei, Tiongkok. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Begini Langkah-Langkah Arab Saudi Memerangi Virus Corona
Redaktur & Reporter : Adek