"Untuk mengatasi pegawai BP Migas menerima gratifikasi, sampai ke tingkat Kepala Dinas atau GM kita kasih kartu kredit," kata Kepala BP Migas R Priyono, di Jakarta, Selasa (10/4).
Kartu kredit ini menurutnya akan selalu dievaluasi untuk mengetahui untuk apa saja digunakan. Misal mentraktir relasi kerja dan keperluan lain yang berhubungan dengan lingkungan kerja masing masing pejabat.
"Mentraktir boleh, ditraktir yang tidak boleh. Kartu ini akan dievalusasi terus. Kalau tidak dipakai salah juga, berarti pejabat itu tidak menjaga lingkungannya untuk membina relasi bisnis," papar R Priyono.
Dia menyebutkan setidaknya ada 90 orang petinggi di BP Migas yang diberikan fasilitas kartu kredit yang budgetnya dialokasikan oleh BP Migas. Penggunaan kartu kredit itu juga diaudit setiap bulannya agar jelas penggunananya.
"Kalau dipakai untuk beli kalung emas buat istri akan ketahuan, itu harus dikembalikan. Dari hasil audit juga terlihat pemegang kartu biasa makan dan minum dimana," kata Priyono.
Ditanya berapa budget yang disediakan BP Migas, pihaknya mengaku tidak hafal karena tidak dialokasi khusus, tapi gabungan dengan program lain.
"Intinya bukan berapa besar biaya, tapi jangan sampai pegawai BP Migas ditraktir oleh rekan bisnisnya, tegas Priyono.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Interkoneksikan Jawa-Sumatera
Redaktur : Tim Redaksi