PRAYA - Pengumuman ujian nasional (UN) SMA/sederajat di Lombok Tengah (Loteng) berbeda dengan kabupaten/kota lainnya. Pengumuman UN di bumi Tatas Tuhu Trasna serentak digelar sore hari pada pukul 17.00 Wita. Sedangkan pengumuman di daerah lain dilakukan pagi hari di sekolah masing-masing. Sebagian daerah ada yang mengumumkan kelulusan melalui surat kabar.
Pengumuman kelulusan pada sore hari dilakukan karena Pemkab Loteng mengeluarkan instruksi kepada semua sekolah. Dalam instruksi tersebut, semua SMA/sederajat di Loteng diwajibkan mengumumkan kelulusan pada sore hari.
Instruksi dikeluarkan supaya siswa tidak melakukan konvoi di jalan. Termasuk tidak melakukan aksi coret-coretan.
Berdasarkan pantauan Lombok Post (JPNN Group), kebijakan ini mampu meminimalisir jumlah siswa yang konvoi maupun coret-coretan.
Memang ada yang beberapa pelajar yang konvoi dan coret-coretan namun jumlahnya tidak banyak.Selain diumumkan sore hari beberapa sekolah di Loteng tidak memperkenankan siswanya mengenakan seragam saat menerima pengumuman. Melainkan diwajibkann menggunakan busana adat atau pakaian muslim.
Beberapa sekolah yang mewajibkan siswanya menggunakan busana adat sasak diantaranya SMAN 2 Praya dan SMKN 1 Praya. Dua sekolah tersebut juga mewajibkan semua siswanya untuk didampingi walu murid saat penerimaan amplop pengumuman kelulusan.
"Kalau SMAN 2 Praya sudah tiga tahun mewajibkan siswa menggunakan pakaian adat saat pengumuman. Supaya anak-anak kami tidak coret-coretan dan konvoi di jalan," terang Kepala SMAN 2 Praya, HM Arsil pada Lombok Post.
Kebijakan Pemkab Loteng untuk mengumumkan UN pada sore hari, mendapat sambutan positif berbagai pihak. Salah satunya adalah aparat kepolisian.
Kapolres Loteng AKBP Budi Karyono mengatakan, kebijakan yang diambil Loteng membawa perubahan yang cukup besar. Tidak banyak siswa yang konvoi di jalan. "Setelah selesai pengumuman keburu magrib. Ini yang membuat sedikit siswa konvoi," terangnya.
Sementara itu, Berdasarkan data yang dihimpun Lombok Post di Dikpora Loteng meyebutkan, dari 10.006 peserta UN SMA/sederajat di Loteng hanya 60 siswa yang tidak lulus. Kelulusan di Loteng mencapai 98,24 persen. Kondisi ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Secara kwalitas, kelulusan di Loteng juga meningkat. Siswa asal Loteng mendapat nilai tertinggi se NTB untuk jurusan IPS. Puluhan siswa juga memperoleh nilai sempurna untuk mata pelejaran tertentu.(aji)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Pengumuman, Siswa Dua Sekolah Tawuran
Redaktur : Tim Redaksi