JAKARTA--Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) menyatakan siap dengan opsi kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) satu harga yang akan diterapkan pemerintah. Perhimpunan ini sejak awal memang lebih memilih opsi itu dan menolak keras opsi BBM harga ganda yang sempat diwacanakan sebelumnya.
"Itu keputusan yang masih lebih baik dibanding dual price dulu. Secara teknis, dual price lebih sulit diawasi," ujar Wakil Sekretaris DPD 3 Hiswana Migas, Syarief Hidayat kepada JPNN, Selasa (7/5).
Sementara itu, soal harga yang akan diterapkan, Syarief mengaku Hiswana Migas serahkan seutuhnya pada pilihan pemerintah. Sejauh ini memang ada beberapa opsi harga yang muncul di antaranya Rp 6.500,- dan Rp 6.000,-. Namun, belum ditetapkan karena pemerintah masih menghitung dampaknya pada inflasi.
"Kalau harga kami serahkan kepada keputusan Pemerintah. Tetapi kita dulu pernah mengalami harga Rp. 6.000 sebelum kemudian diturunkan," tandas Syarief. (flo/jpnn)
"Itu keputusan yang masih lebih baik dibanding dual price dulu. Secara teknis, dual price lebih sulit diawasi," ujar Wakil Sekretaris DPD 3 Hiswana Migas, Syarief Hidayat kepada JPNN, Selasa (7/5).
Sementara itu, soal harga yang akan diterapkan, Syarief mengaku Hiswana Migas serahkan seutuhnya pada pilihan pemerintah. Sejauh ini memang ada beberapa opsi harga yang muncul di antaranya Rp 6.500,- dan Rp 6.000,-. Namun, belum ditetapkan karena pemerintah masih menghitung dampaknya pada inflasi.
"Kalau harga kami serahkan kepada keputusan Pemerintah. Tetapi kita dulu pernah mengalami harga Rp. 6.000 sebelum kemudian diturunkan," tandas Syarief. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manfaatkan e-KTP untuk Dongkrak Penerimaan Pajak
Redaktur : Tim Redaksi